Senin 16 Jun 2014 14:47 WIB

Bengkulu Siagakan Alat Berat Selama Mudik Lebaran

Alat Berat
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Alat Berat

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pemerintah Provinsi Bengkulu menyiagakan kendaraan alat berat di jalan jalur lintas rawan bencana daerah itu selama arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri 1435 Hijriah.

"Ada beberapa jalan dari Bengkulu menuju jalur lintas tengah Pulau Sumatera yang rawan longsor, ini menjadi perhatian kita, selama arus mudik dan arus balik kita berupaya tidak ada kendala jalur transportasi," kata Gubernur Provinsi Bengkulu, Junaidi Hamsyah, di Bengkulu, Senin.

Titik rawan longsor menurut gubernur berada pada tiga kabupaten yakni Kabupaten Bengkulu Tengah, Kepahiang, dan jalur lintas barat Pulau Sumatera di Kabupaten Seluma.

Selain itu juga terdapat jalan rawan abrasi, yakni di jalur lintas barat Sumatera, Kabupaten Muko-muko.

"Saya sudah cek ke lapangan langsung untuk kesiapan jalur arus mudik, yakni ke Kabupaten Kaur, Bengkulu Selatan, Seluma, Rejang Lebong, dan Kepahiang, pagi besok saya akan melihat kondisi jalan di Muko-muko," kata dia.

Junaidi mengatakan, pihaknya menjamin kelancaran arus lebaran dari sisi infrastruktur jalan, sedangkan dari sisi transportasi pihak Pemprov Bengkulu akan berkoordinasi dengan Organisasi Angkutan Darat di daerah itu.

"Dua minggu sebelum lebaran jalan sudah mulus, saat ini kami sedang mengupayakan perbaikan jalan lintas antar provinsi," ucapnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Budi Djatmiko mengatakan, akan menggelar rapat dengan Organda daerah itu, sebelum masuk puasa Ramadhan.

"Dalam beberapa hari ini kita akan berkoordinasi dengan Organda dan pihak terkait lainnya, kita akan membicarakan kesiapan kendaraan transportasi laik jalan, dan ongkos lebaran," ujarnya.

Selain itu Pemerintah Provinsi Bengkulu juga akan berkoordinasi dengan kepolisian daerah tersebut terkait keamanan jalur lintas yang akan dilewati pemudik baik yang menuju maupun keluar provinsi itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement