REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Abrasi terus mengancam kawasan pesisir di berbagai daerah di Indonesia. Dibutuhkan peran semua pihak untuk mengatasi masalah tersebut.
Hal itu diungkapkan Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya, dalam acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang digelar Pertamina Refinery Unit VI Balongan, di Kompleks Bumi Patra Indramayu, Ahad (15/6).
''60 persen penduduk hidup di sisi laut. Semua pihak harus tegas dan konsisten dalam upaya menjaga ekosistem pesisir,'' tegas Balthasar.
Balthasar mengungkapkan, salah satu upaya signifikan untuk menjaga ekosistem pesisir adalah dengan penanaman mangrove di kawasan pesisir. Menurutnya, mangrove memiliki arti penting bagi negara Indonesia yang berkarakter kepulauan.
''Sebanyak 70 persen mangrove terbaik di dunia ada di sini,'' terang Balthasar.
Balthasar menambahkan, tak hanya mencegah abrasi, keberadaan mangrove juga bisa meningkatkan produksi tambak udang. Menurut informasi yang diterimanya dari para petambak udang, produksi udang meningkat dua kali lipat bila di dekat tambak terdapat tanaman mangrove.
Sementara itu, dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tersebut, Balthasar bersama pejabat Pemkab Indramayu, dan Pertamina RU VI Balongan, mengunjungi kawasan mangrove di Pantai Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu. Kawasan seluas 25 hektare itu akan dikembangkan menjadi Kawasan Ekowisata Mangrove.
Di kawasan tersebut, Balthasar secara simbolik melakukan pemasangan tiang perdana fasilitas track di ekowisata mangrove. Pemasangan fasilitas itu dimaksudkan guna memudahkan akses masyarakat menuju wilayah ekowisata yang dibuka untuk umum tersebut.
Balthasar menambahkan, peletakan batu pertama itu merupakan titik awal baru bagi Pertamina untuk terus meningkatkan keunggulan lingkungannya secara konsisten. Selain itu, melakukan program pemberdayaan masyarakat.
''Langkah ini juga bisa menjadi sarana pendidikan dan pelatihan bagi anak-anak muda Indramayu dan sekitarnya,'' tutur Balthasar.