REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong sektor pariwisata melalui Festival Kesenian Kawasan Selatan (FKKS) di beberapa kabupaten yang dilalui jalur lintas selatan di provinsi setempat.
"FKKS digelar untuk mendorong sektor pariwisata agar dicintai dan dihargai oleh masyarakat, sehingga seni dan budaya di daerah setempat tetap utuh," kata Sekretaris Daerah Pemprov Jatim Akhmad Sukardi di sela-sela kegiatan FKKS di alun-alun Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Sabtu (14/6) malam hingga Ahad.
Menurut dia, festival tersebut merupakan salah satu cara yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jatim untuk merespon pembangunan jalur lintas selatan (JLS) khususnya di bidang seni dan budaya.
"Festival itu merupakan bagian dari upaya mempersiapkan masyarakat di kawasan selatan untuk melakukan langkah positif melalui pemberdayaan dalam segala bentuk kreatifitas yang terkait dengan seni dan budaya di tengah derasnya arus budaya asing yang masuk ke Indonesia, sehingga masyarakat dituntut untuk lebih mencintai dan mengembangkan budaya asli daerah," paparnya.
Ia memberikan contoh seperti objek dan destinasi pariwisata di Jatim yang tidak kalah dengan Pulau Bali yang memiliki kesenian tari yang menyuguhkan permainan lirikan mata menjadi magnet tersendiri karena mereka mempromosikannya dengan baik.
"Jatim tidak kalah dalam menampilkan gelar seni budayanya karena memiliki kekayaan berupa keanekaragaman seni budaya daerah dengan kekhasan yang mencerminkan identitas, karakter, ekspresi, estetika dan corak artistik daerahnya masing-masing," tuturnya.
Keragaman yang ada di Indonesia dan Jatim, lanjut dia, harus dipahami sebagai karunia dan anugerah, sehingga bukan menjadi penghalang dalam pelaksanaan pembangunan kebudayaan, namun harus dimaknai sebagai modal berharga untuk mewujudkan identitas jati diri bangsa.
"Saya juga mengingatkan, agar masyarakat selalu membina dan memelihara kesenian asli daerah sendiri, serta generasi muda saat ini dituntut untuk lebih mencintai dan menghargai seni dan budaya yang ada," katanya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jatim Jarianto dalam laporannya menjelaskan kegiatan festival tersebut bertujuan untuk membangun kawasan selatan Jatim dari Pacitan hingga Banyuwangi yang telah ditetapkan oleh Pemprov Jatim lewat pembangunan JLS.
"Ketika pembangunan JLS telah dilaksanakan maka akan mempercepat pertumbuhnan ekonomi rakyat dari Pacitan hingga Banyuwangi, sehingga percepatan pertumbuhan ekonomi secara tidak langsung akan memengaruhi proses perubahan budaya," tuturnya.
Untuk itu, lanjut dia, FKKS hadir untuk menjaga eksistensi budaya yang ada, agar tidak hilang khususnya di kawasan selatan Jatim.
"Kami akan berkeliling di delapan daerah yang masuk dalam kawasan selatan Jatim seperti Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Blitar, Tulungaggung, Malang, Lumajang, Jember dan Banyuwangi untuk terus mengenalkan kebudayaan dan kesenian di daerah setempat," katanya.
FKKS banyak mempromosikan produk seni budaya dari delapan daerah kawasan selatan dan disajikan pameran hasil karya dan cinderamata berupa makanan khas dari daerah, hasil kerajinan masyarakat, batik, pakaian tari, pernak-pernik khas daerah dan permainan kerajinan rakyat daerah setempat.