REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Para perajin tradisional di Kabupaten Cirebon dan Indramayu, Jawa Barat, mengaku menjelang Idul Fitri pesanan busana muslim mulai meningkat terutama permintaan dari Jakarta, Sumtera, Kalimantan.
"Pesanan busana muslim berbahan batik jelang Idul Fitri mulai meningkat, untuk Jakarta, Kalimantan, Sumatera, biasanya hanya 600 lusin omzet setiap bulan kini mencapai 1.200 lusin," kata Suwarno perajin batik di Cirebon, Ahad (15/6).
Ia menuturkan, busana muslim berbahan batik mulai diminati konsumen sejak sekitar enam tahun lalu, sebelumnya perajin hanya menyediakan kemeja dan kebaya, kini berbagai model baju batik mewarnai pasar batik tradisional.
"Kreasi motif dan model busana batik semakin berkembang, sehingga pakaian batik tersebut kian diminati masyarakat Indonesia," katanya.
Sementara itu Muknan perajin batik tulis Cirebon mengaku, permintaan batik tulis pewarna nabati mulai meningkat menjelang bulan puasa, karena busana tersebut diminati pasar, meski harganya cukup tinggi dibandingkan dengan batik tulis biasa dan batik cap.
Perkembangan usaha batik di Cirebon, kata dia, cukup menggairahkan, omzet para perajin semakin tinggi sehingga usaha kerakyatan tersebut mampu menyerap tenaga kerja lokal.
Rusmayanto pedagang batik di Cirebon menambahkan, permintaan berbagai motif busana muslim pria dan wanita bahan batik tulis sejak dua bulan terus naik, baik untuk pasar lokal juga ekspor tujuan Singapura.
Kreativitas mengembangkan bahan batik dengan mengemas berbagai busana, kata dia, mampu mendongkrak penjualan batik tersebut, sebelumnya hanya pakaian resmi dan keluarga.
Ia menambahkan, berbagai desain dan motif baru batik tradisional namun tetap mempertahankan karakter lokal, kini busana batik tulis mulai diminati oleh semua kalangan.