Sabtu 14 Jun 2014 17:45 WIB

'Pilih Apotek yang Ada Apotekernya'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia / Red: A.Syalaby Ichsan
Seorang apoteker tengah menata obat obatan yang tersedia di apotik dalam Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa, jakarta, Senin (2/4). (Republika/Agung Supriyanto)
Seorang apoteker tengah menata obat obatan yang tersedia di apotik dalam Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa, jakarta, Senin (2/4). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Nurul Falah Eddy Pariang  mendorong masyarakat umum untuk memilih apotek yang ada apotekernya. 

"Kalau ada apotekernya, pasien bisa mendapatkan informasi lebih dalam mengenai obat yang diresepkan untuknya. Kalau penjaga apotek hanya orang awam, maka pasien jarang mendapatkan informasi soal obat yang akan diminum,"kata Nurul di Jakarta, Sabtu (14/6).

Apotek itu, terang Nurul, berbeda dengan toko biasa karena harus dijaga oleh apoteker bukan orang awam. "Ini untuk memastikan pasien benar-benar paham efek dari obat yang diminumnya sehingga fungsi obat bisa maksimal,"terangnya.

Ciri utama apotek yang ada apotekernya, ujar Nurul, adalah apotek yang terdapat papan praktek apoteker. Sebenarnya apotek seperti ini sudah ada di seluruh Indonesia, tapi belum merata.

Apalagi, kata Nurul, kalau di kabupaten kota, jumlah  apoteker sedikit, mereka juga menjadi PNS sehingga baru bisa melayani di  apotek  sore hari usai kerja. Sehingga siang hari apotek tidak ada apotekernya.

"Makanya IAI mendorong agar setiap apotek memiliki minimal satu apoteker yang praktek. Ini perlu dilakukan untuk mengoptimalkan layanan kepada pasien,"ujar Nurul.

Saat ini, terang Nurul, apoteker yang  praktek sebanyak  65.000 orang. Namun yang  teregistrasi baru 4.000 orang sebab ini masih sistem baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement