Sabtu 14 Jun 2014 02:58 WIB

Kerusakan Lingkungan Kaltim Mengkhawatirkan

Kerusakan lingkungan (ilustrasi)
Foto: Antara
Kerusakan lingkungan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Anggota DPRD Kalimantan Timur Sudarno mengatakan kerusakan lingkungan di daerah ini sudah cukup mengkhawatirkan, baik disebabkan oleh perusahaan perkayuan, perkebunan maupun pertambangan batu bara.

"Fraksi PDIP sudah mengingatkan semua pihak termasuk pemerintah daerah untuk menjalankan pembangunan daerah yang ramah lingkungan," katanya di Samarinda, Jumat.

Ia mengatakan sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam, Kaltim mengandalkan eksploitasi sumber daya alamnya sebagai sumber pendapatan, baik dari migas dan batu bara.

Sudarno mengatakan laju degradasi sumber daya hutan dan lahan di Kaltim cukup tinggi mencapai lebih dari dua persen per tahun. Penurunan kualitas air sungai sebagai sumber air minum di daerah ini juga terus mengalami peningkatan.

Menurut dia, masih sulit menilai efektivitas upaya pemerintah dalam menurunkan laju kerusakan suber daya alam di Kaltim. Karenanya kecepatan kerusakan alam dan hilangnya berbagai flora dan fauna lebih cepat dibandingkan dengan upaya penanganan dan pencegahan atas kerusakan ekosistem yang terjadi.

Dia mengatakan pertumbuhan pembangunan di Kaltim nampaknya kurang memperhatikan ekosistem dan kelestarian alam yang tercermin dari dampak yang terjadi, akibat perusakan alam dengan dalih meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

"Banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi hampir setiap tahun di sejumlah daerah menjadi bukti bahwa alam di Kaltim tidak stabil lagi. Ini karena perubahan alam yang dahulunya berbukit-bukit dan hijau, kini mulai diratakan serta ditebang dengan tujuan memberikan lahan baru bagi investor untuk membuka usaha," kata Sudarno.

Karena itu, Sudarno juga mendorong pelaku bisnis di Indonesia untuk mengadopsi cara-cara berproduksi yang ramah lingkungan, seperti daur ulang dan penggunaan energi terbarukan, yang manfaatnya bisa untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan efisiensi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement