Sabtu 14 Jun 2014 01:06 WIB

Rektor Undana Jadi Komisaris Independen Bank NTT

Undana
Foto: [ist]
Undana

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Gubernur Nusa Teggara Timur, Frans Lebu Raya mengatakan, Rektor Universitas Nusa Cendana Kupang, Fredrick L. Benu secara aklamasi diusulkan menjadi calon komisaris independen Bank NTT berdasarkan hasil RUPS para pemegag saham.

Dalam RUPS yang dihadiri sebagian besar pemegang saham seri A dan B itu memang secara aklamasi mengusulkan Frederik L Benu untuk kembali memegang posisi itu seperti sebelum terpilih sebagai Rektor Undana pada tahun lalu," kata Gubernur Lebu Raya, di Kupang, Jumat.

"Benar ada usulan itu. Selain pengusulan Fredrick L. Benu sebagai calon komisaris independen, RUPS juga mengusulkan Yoseph Siga, Kepala Kantor Cabang Utama Bank NTT Surabaya dan Absalom Sine, Kepala Kantor Cabang Utama Kupang menjadi calon Direktur Pemasaran Kredit," katanya.

Menurut Gubernur, ketiga nama tersebut segera diteruskan ke OJK. Khusus untuk kedua calon direktur akan mengikuti fit and proper test di OJK. Sedangkan Fred Benu tidak perlu lagi mengikuti fit and proper test, karena sudah pernah menjadi komisaris independen.

Gubernur Lebu Raya selaku pemegang saham pengendali mengatakan, pengusulan kembali Rektor Undana itu sebagai calon komisaris independen sangat memungkinkan secara regulasi.

"Pada periode sebelumnya, Fred Benu sudah membuktikan kapasitas dan kualitasnya. Sehinggga kalau dalam RUPS diaklamasikan untuk menduduki posisi itu lagi, tidak menjadi soal," katanya.

Ia mengatakan, pengusulan nama Fred Benu juga dipilih secara aklamasi oleh peserta RUPS. Selain itu, jika yang bersangkutan kembali diproses akan lebih cepat, karena tidak perlu lagi mengikuti fit and proper test, tetapi hanya meminta klarifikasi komitmennya oleh OJK.

"Akan segera terisi kedua posisi yang masih lowong tersebut menjadi unsur penting sebagai salah satu kriteria dalam evaluasi tingkat kesehatan perusahaan yakni kelengkapan badan pengurusnya," ujarnya.

Gubernur mengatakan, hingga pertengahan Juni 2014, PT Bank NTT berhasil menghimpun dana masyarakat di daerah setempat senilai Rp2,5 triliun dengan jumlah nasabah sebanyak 350 ribu orang.

"Jumlah tabungan dan nasabah di Bank NTT hingga tahun 2014 mengalami kenaikan yang cukup siginifikan sekitar 24 persen. Sebab, sebelum ada program berhadiah jumlah dana masyarakat yang berhasil dihimpun sebesar Rp350 miliar," katanya.

Dia mengatakan, dibandingan dengan total dana masyarakat yang ditabung di bank yang ada di daerah ini senilai Rp9,1 triliun dan jumlah nasabah 2.211.000 orang, apa yang dicapai Bank NTT menunjukkan kecenderungan cukup menggembirakan.

Karena itu menurut Gubernur Lebu Raya, apabila ada program panen hadiah merupakan cara lain untuk menarik nasabah menabung di bank.

"Sebetulnya, daya tarik utama bagi nasabah bukannya hadiah tetapi kemudahan yang diingini. Sementara hadiah adalah daya tarik keempat," paparnya.

Terpisah Direktur Umum Bank Nusa Tenggara Timur, Adrianus Ceme mengatakan, manajemen PT Bank Daerah setempat 2014 menargetkan omzet mencapai Rp10 triliun atau meningkat Rp2 triliun jika dibandingkan dengan target yang dicapai pada 2013 sebesar Rp8 triliun.

Target ini didasarkan pada animo nasabah dan pelayanan yang dari waktu ke waktu mengalami perbaikan sehingga omzet pun ikut bertambah," katanya.

Ia mengatakan, target ini optimistis akan diraih seiring dengan peningkatan pelayanan dan rasa memiliki dari nasabah, baik dari sisi dana maupun kredit serta aktivitas bisnis lainnya.

Menurut dia, indikator tingginya omzet yang dimiliki sebuah bank adalah tingginya aset yang dimiliki. Jika asetnya meningkat berarti terjadi peningkatan jumlah nasabah yang tercermin dari penempatan dana di bank sudah semakin tinggi.

Dia menyebutkan, jumlah nasabah Bank NTT dari tahun ke tahun semakin meningkat. "Dari 144 kantor yang ada, sudah cukup banyak nasabah yang mempercayakan pengelolaan dananya di Bank NTT," katanya.

"Kami menyadari dukungan masyarakat sangat dirasakan Bank NTT. Masyarakat semakin sadar akan pentingnya kehadiran sebuah bank. Bank NTT adalah milik pemerintah daerah yang tentunya juga miliki rakyat NTT," ujarnya.

Dia mengatakan, dari waktu ke waktu masyarakat daerah ini semakin merasa memiliki Bank NTT.

Masyarakat NTT tentu sangat terbantu ketika berhubungan dengan bank, baik itu dari sisi pelayanan pun fasilitas yang disiapkan.

Ke depan, tambahnya, manajemen Bank NTT perlu terus meningkatkan pelayanan, meningkatkan kesiapan teknologi yang andal untuk menjawab tuntutan masyarakar akan jasa layanan perbankan yang lebih prima.

Kondisi ini katanya secara positif telah berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) semakin baik atau meningkat dari tahun ke tahun yang disesuaikan dengan jumlah lembar saham yang dimiliki masing-masing daerah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement