REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Unit Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berupaya meningkatkan pendapatan keluarga yang melaksanakan program keluarga berencana (KB). Kepala BKKBN, Fasli Jalal mencontohkan 90 persen penggerak ekonomi di sejumlah daerah di Jawa Timur adalah UPPKS.
"Desakan kemiskinan di Indonesia membutuhkan bantuan. Saat ini angkatan kerja perempuan sudah mencapai 50 persen," ujar Fasli ditemui dalam rangkaian Hari Keluarga Nasional di Surabaya, Kamis (12/6).
Ke depannya, kata Fasli, dari 200 juta angkatan kerja di Indonesia, separuhnya adalah perempuan. Angkatan kerja perempuan di Indonesia didorong untuk bisa bekerja tanpa meningalkan kewajibannya mengurus keluarga, seperti bekerja di rumah, bekerja paruh waktu, atau menjadi outsourcing.
Perempuan Indonesia saat ini semakin pintar dalam berkreasi, namun tetap menjadi manajer rumah tangga yang baik. Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional (Dekarnas) Vita Nova Gamawan Fauzi menambahkan pengembangan UPPKS dapat diintegrasikan dalam pembangunan jaringan pemasaran.
"Momentum bangkitnya perekonomian nasional di tengah krisis global dapat dimanfaatkan oleh kelompok mikro dan usaha produktif lainnya," ujar Vita.
Kelompok mikro tersebut salah satunya dimotori oleh perempuan. Jawa Timur misalnya, kata Vita, adalah tempat para pengusaha besar hingga pengusaha kecil berada. Perempuan bisa meningkatkan kualitas produk supaya bisa bersaing dan dipasarkan secara global, khususnya menyambut pasar bebas ASEAN.