Rabu 11 Jun 2014 17:07 WIB

Peringatan Harteknas ke-19 Kedepankan Isu Pangan

Sebuah pameran di harteknas (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Sebuah pameran di harteknas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-19 siap digelar dengan mengedepankan isu pangan untuk memicu produktivitas pangan nasional yang mandiri dan berkualitas.

"Jadi mau tidak mau kita harus menghasilkan pangan yang lebih, salah satunya dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta di kantornya, kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu.

Menteri menyadari pangan merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat, meski kenyataannya kini Indonesia harus banyak mengimpor dari luar negeri.

"Dengan teknologi yang baik, BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) bisa membuat inovasi pangan untuk kebutuhan nasional. Salah satu hasil penelitiannya, BATAN bisa membuat padi kalau rata-rata nasional itu menghasilkan 5 ton per hektar menjadi 9-10 ton per tahun," kata dia.

Peringatan Hakteknas sendiri mengusung tema "Inovasi Pangan, Energi dan Air untuk Daya Saing Bangsa" merujuk pada mendesaknya kebutuhan teknologi pangan nasional yang unggul.

Acara tersebut akan berlangsung pada 9-27 Agustus 2014 di Gedung II BPPT, Jakarta. Setidaknya sekitar 300 tamu dari berbagai kalangan ditargetkan dapat hadir. Di antaranya pengunjung dari unsur kementerian dan lembaga pemerintah, DPR, Dewan Energi Nasional (DEN), Katalog Induk Nasional (KIN), Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), lembaga penelitian, perguruan tinggi, swasta, media dan unsur masyarakat.

Hakteknas merupakan acara tahunan untuk merayakan kebangkitan teknologi nasional dan pertama kali diselenggarakan tahun 1995 saat menristek masih BJ Habibie di era Orde Baru.

Pada tahun itu atau tepatnya 10 Agustus 1995 menjadi hari bersejarah bagi kebangkitan teknologi Indonesia karena di hari itu putra-putri Indonesia berhasil menerbangkan pesawat buatan sendiri N-250 Gatotkaca secara perdana. Pesawat tersebut dirancang, direka, diciptakan, dan diproduksi sendiri oleh putra-putri bangsa Indonesia.

Selanjutnya, setiap tanggal 10 Agustus diperingati sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional karena di hari itu bangsa Indonesia menunjukkan keberhasilannya pada dunia.

Pesawat Gatotkaca sendiri memiliki kode angka 2 pada N-250 yang menunjukkan dua mesin yang dipakai pesawat. Sedangkan angka 50 menunjukkan kapasitas penumpang yang bisa diangkut. Rencana awalnya, Gatotkaca dibuat untuk kepentingan bisnis meski akhirnya batal karena pada tahun itu terjadi krisis ekonomi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement