Rabu 11 Jun 2014 16:54 WIB

Musim Kemarau, Petani Harus Pompa Air ke Sawah

Rep: Lilis Handayani/ Red: Asep K Nur Zaman
Seorang petani dengan tanaman padi di atas areal sawah yang mengering (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Seorang petani dengan tanaman padi di atas areal sawah yang mengering (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Musim kemarau mulai mengancam areal tanaman padi yang baru tumbuh di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pasokan air yang seret, membuat para petani harus mengusahakan pompanisasi dengan biaya tinggi.

''Kalau dalam sebulan ini hujan tidak turun, maka ribuan hektare tanaman padi akan mati,'' ujar Wakil Ketua KOntak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, kepada Republika, Rabu (11/6).

Selain hujan yang sekarang tak kunjung turun, ancaman kekeringan juga terjadi akibat menurunnya debit air di saluran irigasi. Akibatnya, air tidak bisa sampai ke areal persawahan.

Menurut Sutatang, tanaman padi yang terancam mati kekeringan itu masuk daerah golongan layanan irigasi III dan IV. Golongan tersebut merupakan daerah ujung dari layanan saluran irigasi, seperti Kecamatan Juntinyuat, Karangampel, Krangkeng, Sliyeg, Jatibarang, dan Indramayu.

Meski belum memperoleh data pasti luasan areal tanaman padi yang terancam mati kekeringan, namun dia menyatakan jumlahnya ribuan hektare. ''Umur tanaman padi daerah-daerah itu berkisar satu minggu sampai sepuluh hari,'' terang Sutatang.

Para petani setempat dilanda kekhawatiran bakal terjadinya kekeringan dan puso (gagal panen). Sebagian dari mereka yang areal sawahnya dekat dengan saluran pembuang, sudah mulai menyedot air dengan menggunakan mesin pompa.

''Tapi mereka harus mengeluarkan modal yang besar,'' ungkap Sutatang.

Sutatang menyebutkan, untuk biaya sewa sedot air selama sehari semalam, petani harus merogoh kocek Rp 60 ribu per hari atau Rp 1.440.000 dalam sebulan. Jika sampai masa panen, maka setidaknya petani harus mengeluarkan Rp 4.320.000.

''Itu modal tambahan yang harus dikeluarkan petani,'' terang Sutatang.

Sutatang berharap, ada bantuan pompanisasi bagi petani agar terhindar dari kekeringan. Apalagi, saat ini baru awal musim kemarau dan belum mencapai puncak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement