REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Warga binaan penghuni Lembaga Pemasyarakatan Narkoba Merah Mata Palembang, Sucai (44), Selasa, tewas dalam kondisi mulut mengeluarkan busa.
Belum diketahui pasti penyebab kematian Widi Handoyo alias Sucai yang memiliki jaringan narkoba internasional tersebut, namun kuat dugaan karena overdosis atau kelebihan dosis obat-obatan terlarang.
Sucai menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Merah Mata, menuju RS Pusri, Palembang.
Menurut Staf Humas PT Pusri Palembang, Taufik, belum diketahui penyebab pasti korban meninggal dunia.
Saat sampai di rumah sakit dua orang dokter langsung melakukan penanganan medis dan diperkirakan yang bersangkutan meninggal dunia dalam perjalanan, ujar Taufik.
Pernyataan senada juga disampaikan Kapolsekta Sako AKP Oloan Purba bahwa terpidana yang menjalani hukuman selama 10 tahun lebih ini, belum diketahui apakah tewasnya karena sakit atau overdosis.
"Sementara ini kita belum dapat memastikan, apakah benar terpidana ini tewas karena sakit atau akibat overdosis narkotika. Kita juga masih menunggu hasil visum dokter yang bertugas di RS Pusri ini," tegasnya.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum HAM Sumsel Subiyantoro mengatakan, saat kejadian salah satu petugas Lapas Merah Mata mendapatkan laporan dari warga binaan lain yang mengaku bahwa Sucai tergeletak tak berdaya dengan kondisi mulutnya mengeluarkan busa, dan harus segera mungkin dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Kita belum tahu pasti penyebab kematiannya, kita akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu, dan memintai keterangan dari teman-teman se-kamar Sucai di Lapas Merah Mata," tegas Subiyantoro.(KR-NE*M033)