REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama, Lukman Hakim Saefuddin mengakui ada banyak tantangan yang dihadapi selama empat bulan ke depan menjabat. Terlebih lagi, Kemenag sedang disoroti karena pejabat tingginya tersangkut kasus dugaan korupsi.
Ia pun membeberkan sedikit tantangan besar yang dihadapinya. Sebut saja, sebagian pejabat dan pegawainya mengalami demoralisasi; tingkat kepercayaan masyarakat ke kemenag di titik terendah; sisa waktu hanya empat bulan; tahun anggaran sudah di tengah tahun sehingga banyak perencanaan yang sudah disetujui tidak bisa diubah; hingga kultur budaya kerja di kemenag.
Menurutnya, tugas pertama sebagai Menag tak lain mengembalikan kepercayaan diri para pejabat dan pegawai di lingkungan Kemenag.
"Selain itu, harus kembali pada slogan dan tekad kemenag yaitu ikhlas beramal. Jadikan ini ladang amal bagi kita semua. Jadikan segala kiprah dalam menjalankan tugas dan fungsi itu sebagian dari ibadah," katanya.
Lukman mengatakan jika semua pejabat dan pegawai di kemenag menjalankan tugas dan fungsinya dengan niat ibadah, maka hal-hal yang tidak bertentangan dengan nilai hukum positif dan nilai agama tidak lagi terjadi.
'Kita sadari, tidak ada orang yang melakukan kemaksiatan, pelanggaran ketika melakukan ibadah. Jadi, seluruh aktivitas kita dalam mengabdi di kemenag, saya ajak semua, dilandasi dengan motivasi ibadah," katanya.