REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Realisasi ekspor produk industri kopi instan asal Provinsi Lampung selama Mei 2014 mencapai 452 ribu dolar Amerika Serikat, dengan volume 52 ton.
"Ekspor kopi instan Lampung masih terus berlangsung dan volumenya berfluktuasi," kata Kepala Dinas Koperindag Provinsi Lampung Chioria Pandarita melalui Kepala Bidang Perdagangan Luar Negerinya Ratna Dewi di Bandarlampung, Senin (9/6).
Prospek pemasaran kopi instan Lampung, lanjutnya, masih tetap cerah mengingat realisasi ekspor setiap bulan cukup baik promosi ke beberapa negara masih terus dilakukan dengan menggelar berbagai ajang pameran.
Menurutnya, pangsa pasar kopi instan Lampung ke sejumlah negara seperti Singapura dan Vietnam serta sejumlah negara lain di dunia.
Ia mengatakan bahwa nilai maupun volume ekspor kopi Lampung itu, masih berfluktuasi tergantung permintaan serta kontrak perjanjian yang telah dibuat antara pengekspor dan pembeli.
"Terkadang naiknya volume ekspor antara lain akibat tingkat permintaan yang cenderung tinggi, serta faktor harga di pasar dunia," kata dia.
Dinas Koperindag Lampung mencatat, sentra produksi industri komoditas kopi instan Lampung terdapat di Kota Bandarlampung. Daerah ini memiliki kapasitas produksi kopi instan rata-rata 6.000 hingga 10.000 ton pertahun.
Luas areal kopi di Lampung mencapai 163.837 hektare dengan produksi kopi mencapai sekitar 140 ribu ton/tahun.