Senin 09 Jun 2014 00:46 WIB

Ambruknya Ruko Dinilai Permalukan Dunia Konstruksi Kaltim

Konstruksi (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Konstruksi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur Puji Astuti menilai ambruknya rumah toko (ruko) tiga lantai di kompleks perumahan Cenderawasih Permai Kota Samarinda, Selasa (3/6) lalu mempermalukan dunia konstruksi di daerah itu.

"Musibah ambruknya bangunan ruko tiga lantai yang menelan 12 korban meninggal dunia, lima luka-luka dan 64 orang selamat, sangat memalukan dunia konstruksi di Kaltim," katanya di Samarinda, Ahad.

Ia mengatakan, teknologi dan ilmu pengetahuan tentang konstruksi di Indonesia yang sudah demikian canggih. Gedung-gedung pencakar langit bertebaran, khusus di Kaltim, gedung dengan tingkat yang tinggi juga ada.

Dia mengatakan, semuanya aman terbangun dengan dukungan serapan teknologi terkini sejak proses perencanaan, perhitungan teknis hingga pembangunannya.

"Sayangnya, banyak pihak yang tidak memperhitungkan hal teknis, salah satunya bisa dilihat dengan runtuhnya ruko lantai tiga yang menelan 12 korban meninggal dunia, lima luka-luka dan 64 selamat," katanya.

Dia mengatakan, kemungkinan besar ada hal yang di lupakan pada proses pembangunannya, karena secara kasat mata konsep pembangunan ruko itu mudah dan simple.

"Jadi menurut saya perencana, kontraktor, pengawas dan pemilik ruko bersikap teledor dan tidak profesional yang bisa jadi disebabkan konsultan perencana konstruksi mungkin tidak melakukan sonding tentang kekuatan tanah di areal yang akan dijadikan lokasi bangunan ruko," ujarnya.

Penyelidikan tanah, kata dia, dibutuhkan untuk keperluan desain pondasi, kemungkinan perencanaan bangunan ruko dengan produk berupa gambar ruko, "bill of quantity", rencana anggaran biaya (RAB) bangunan rencana kerja dan syarat (RKS) tidak sesuai dengan kondisi tanah.

Selain itu, katanya, setelah konsultan perencana membuat semua persayaratan bangunan, tentu konsultan perencana mengadakan presentasi atau "aanwijzing", merupakan salah satu tahap dalam sebuah tender dalam memberikan penjelasan mengenai pasal-pasal dalam RKS, gambar tender, RAB dan Term of Reference (TOR) kepada general kontraktor dan konsultan pengawasan bangunan ruko.

"Mungkin konsultan perencana tidak melakukan aanwijzing sehingga kontraktor dan pengawas bekerja tidak sesuai RKS dan RAB. Konsultan pengawas konstruksi memiliki peran penting untuk menentukan kualitas bangunan. Apabila tidak bekerja maksimal dan profesional bisa menjadi penyebab runtuhnya bangunan ruko itu," katanya.

Selain itu, kata dia, general kontraktor bertugas melaksanakan pembangunan ruko secara total keseluruhan kemungkinan tidak sesuai dengan RAB, RKS ada material-material tertentu yang ukurannya dikurangi guna mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan tidak memikirkan risiko dari hasil pekerjaannya yang membahayakan masyarakat.

Persoalan lainnya, menurut dia, kemungkinan pemilik ruko tidak teliti dan ceroboh dalam memilih konsultan perencanaan, pengawas kontraktor karena yang dipilih tidak berpengalaman tidak cukup profesional dengan harga jasa murah.

"Masyarakat prihatin dan menyesalkan ambruknya bangunan Ruko di Kompleks Cendrawasih Permai di Kota Samarinda yang menelan banyak korban jiwa ini," ujarnya.

Karena itu, kata dia, peristuwa ini menjadi pembelajaran penting dan berharga untuk semua pihak terutama Pemerintah Provinsi Kaltim dan Pemkot Samarinda.

Dia mengatakan, mengantisipasi musibah yang sama pihak-pihak atau lembaga yang terkait dengan pemberian sertifikasi di bidang jasa konstruksi, jasa konsultan perencanaan, jasa konsultan pengawasan yang berkaitan pekerjaan bangunan ruko tersebut bisa mengambil sikap kepada anggotanya yang lalai, ceroboh dan tidak profesional.

"Pemerintah harus bersikap tegas untuk memblack list kontraktor yang bersangkutan. Sedangkan bagi korban, pemerintah harus terus mengadakan koordinasi guna membantu mereka, terutama dukungan bagi korban yang meninggal dunia mulai dari evakuasi hingga proses mengantar jasad hingga ke rumah duka," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement