REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sejumlah warga perumahan Mutiara Witayu, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau, siaga banjir selama 24 jam karena khawatir Sungai Umban meluap seiring telah memasuki musim hujan.
"Kami meresa was-was saja kalau cuaca sudah gelap, selalu siaga untuk mengungsi," kata Edi Santo (40) warga perumahan Mutiara Witayu Rumbai di Pekanbaru, Sabtu.
Dia mengatakan belakangan ini cuaca mulai sering gelap dan membuat warga perumahan terutama bagian belakang selalu waspada karena rumah merekan merupakan rawan banjir.
Perumahan yang terletak di Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai itu memang rawan banjir karena letaknya di bawah permukaan Sungai Umban.
Meski pemerintah setempat sudah membangun tanggul agar air tidak masuk ke pemukiman tapi tidak mampu karena merembes bagian bawah.
Bahkan ketika banjir melanda awal Januari 2013 bahwa ketinggian air di Mutiara Witayu mencapai 1,2 meter.
Ratusan rumah penduduk terendam dan aparat Dinas Sosial Pemkot Pekanbaru menyediakan empat tenda darurat sebagai tempat mengungsi warga.
Demikian pula aparat Dinas Kesehatan dan petugas PMI Kota Pekanbaru siaga di lokasi banjir selama beberapa pekan.
Saat ini warga telah meninggikan tempat perabotan dalam rumah termasuk peralatan elektronika agar tidak terkena air.
Pendapat serupa juga diutarakan warga Mutiara Witayu lainnya, Ahmad (39), Rusdi (45) dan R. Nainggolan (48).
Sementara itu, Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT mengatakan perumahan tersebut dianggap tidak layak sebagai pemukiman karena berada di lokasi rawan banjir.
Firdaus mengatakan sebaiknya warga yang bermukim di Mutiara Witayu tersebut pindah ke lokasi lain yang lebih aman walau pemerintah daerah sudah membangun tanggul penahan banjir.
"Lokasinya memang rendah, jadi berbagai upaya susah untuk mencegah, maka tetap saja air masuk ke pemukiman karena berada di bawah permukaan air sungai," katanya.