REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Wali Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jonas Salean meminta pedagang di wilayah ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu untuk tidak seenaknya menaikan harga barang sehingga menyulitkan masyarakat konsumen.
"Kita segera memasuki bulan Ramadhan, saya harap tidak ada kenaikan harga yang mencekik masyarakat lain selaku konsumen," kata Jonas Salean di Kupang, Jumat (6/6), saat dimintakan penegasan terkait peran pemerintah dalam menjaga harga jual di pasaran tradisional Kota Kupang jelang Ramadhan.
Jonas mengakui, kenaikan harga barang di pasaran, menjelang hari raya besar keagamaan, sudah menjadi keharusan, karena terjadi peningatan permintaan barang. Namun demikian, kenaikan tersebut, harus juga mempertimbangkan daya beli masyarakat, sehingga tidak terputus sistem niaga di pasaran.
Pemerintah, lanjut mantan Sekretaris Daerah Kota Kupang itu, tidak bisa mengintervensi kenaikan harga dengan menyediakan patokan harga untuk sebuah komuditi. Karenanya, pemerintah segera melakukan kegiatan pasar murah, dengan melibatkan sejumlah distributor utama, sembilan bahan pokok di Nusa Tenggara Timur, sehingga harga jual akan diberlakukan sesuai harga distributor.
"Kita akan berkomunikasi dengan Dinas perindustrian provinsi, untuk melakukan kegiatan pasar murah itu," katanya.
Dengan kegiatan pasar murah, maka akan bisa membantu masyarakat mendapatkan barang kebutuhannya untuk memenuhi kebutuhannya.
Apalagi bagi warga yang akan menjalankan ibadah puasa dan Lebaran.
Selain membantu warga mendapatkan kebutuhan pokoknya, dengan operasi pasar itu, juga diharap dapat mengendalikan kemungkinan terjadinya inflasi di daerah, karena kenaikan harga yang tidak terkendali. "Kita sudah memiliki tim pengendalian inflasi daerah, sehingga kita akan lakukan koordinasi sebelum lakukan operasi pasar," katanya.
Terhadap ketersediaan stok sembilan bahan pokok di Kota Kupang, mantan Staf Ahli Gubernur Nusa Tenggara Timur Bidang Ekonomi itu mengatakan, masih sangat tersedia. "Stok sejumlah kebutuhan pokok masyarakat masih sangat tersedia. Kita harap tidak ada kenaikan yang signifikan, dan agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya," kata Jonas.