Kamis 05 Jun 2014 15:01 WIB

Lukman Hakim Bertemu Presiden di Batam

Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Saifudin (kanan)
Foto: Antara
Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Saifudin (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Lukman Hakim Saefuddin diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Nongsa Point Marina & Resort, Batam.

Berdasarkan pantauan Antara di Batam, Kamis siang, Lukman Hakim yang memakai batik biru gelap-ungu itu diterima Presiden di ruang Cyailendra, sekitar pukul 14.00 WIB.

Lukman yang juga masih menjabat sebagai Wakil Ketua Umum MPR itu diterima Presiden yang ditemani oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Setelah berjabat tangan, Presiden Yudhoyono menanyakan sejak kapan sampai di Batam yang dijawab Lukman bahwa dirinya baru tiba beberapa jam yang lalu tepatnya dari sekitar pukul 11.00 WIB.

Lukman Hakim merupakan calon kuat dari PPP untuk menggantikan Suryadharma Ali yang mengundurkan diri dari posisi Menteri Agama karena ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penyalahgunaan dana haji.

Sementara itu, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono selaku pejabat sementara Menteri Agama menggantikan Suryadharma Ali tidak menginginkan terjadinya demoralisasi di Kementerian Agama.

"Jangan sampai terjadi demoralisasi di Kementerian Agama. Itu tugas utama," kata Agung Laksono kepada wartawan di Batam, Kamis.

Menurut Agung, Menteri Agama yang baru mesti mencegah terjadinya demoralisasi agar berbagai pihak, mulai dari tingkat eselon satu hingga ke bawah, dapat terus semangat mengabdi.

Menko Kesra juga mengingatkan terdapat sejumlah kesukaran dalam mengelola hal-hal terkait dengan Kementerian Agama seperti pengelolaan ibadah haji."Persiapan haji cukup repot antara lain karena menyangkut bernegosiasi dengan pihak asing," katanya.

Agung berharap agar menteri agama yang baru dapat melakukan penataan struktur yang baik dan kooperatif mendukung penyidikan yang dilakukan aparat penegak hukum.

Sebelumnya, Suryadharma Ali (SDA) mengembalikan kepercayaan yang diterimanya sebagai Menteri Agama dalam Kabinet Indonesia Bersatu II kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga meminta SDA mengajukan surat pengunduran diri dalam beberapa hari mendatang.

"Bapak Suryadharma Ali mengembalikan kepercayaan sebagai Menteri Agama kepada Bapak Presiden," kata Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dalam jumpa pers setelah pertemuan Presiden dengan SDA di Istana Bogor, Senin (26/5).

Mensesneg mengemukakan bahwa SDA menghadap Presiden Yudhoyono guna melaporkan tentang status tersangka yang disematkan kepada dirinya terkait dengan kasus dana haji.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement