Rabu 04 Jun 2014 18:24 WIB

Harga Bahan Pangan Melonjak, Pemerintah Siapkan Operasi Pasar

Rep: Lilis Handayani/ Red: Hazliansyah
Perum Bulog menyiapkan 500 ribu ton beras untuk operasi pasar. (ilustrasi)
Foto: Antara/Aco Ahmad
Perum Bulog menyiapkan 500 ribu ton beras untuk operasi pasar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pemkab Indramayu akan menggelar operasi pasar bahan-bahan kebutuhan pokok. Hal itu untuk membantu masyarakat menghadapi tingginya harga bahan kebutuhan pokok di pasaran.

 

"Kami sudah menyiapkan itu (OP)," ujar Kepala Dinas UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indramayu, Maman Kostaman, saat ditemui usai menghadiri rapat paripurna DPRD Indramayu, Rabu (4/6).

 

Namun Maman mengatakan, operasi pasar baru akan dilakukan pada bulan Ramadhan mendatang. Pasalnya, saat itu harga kebutuhan pokok biasanya lebih tinggi dan kebutuhan masyarakat pun lebih besar.

 

Seperti diketahui, meski bulan Ramadhan masih sebulan lagi, namun harga bahan pokok, termasuk sayuran, sudah mengalami kenaikan. Diperkirakan, kenaikan harga itu akan terus berlangsung saat bulan Ramadhan semakin dekat.

 

Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Baru Indramayu, Rabu (4/6), kenaikan harga itu di antaranya terjadi pada beras, telur ayam, daging ayam, maupun sayuran. Untuk harga beras kualitas tiga naik dari Rp 7.000 per kg menjadi Rp 7.200 per kg, beras kualitas dua naik dari Rp 7.200 per kg menjadi Rp 7.400 per kg dan beras kualitas satu naik dari Rp 7.400 per kg menjadi Rp 7.600 per kg.

 

Namun, harga tersebut berlaku untuk pembelian dalam jumlah karungan. Sedangkan beras dengan pembelian eceran di warung-warung, harganya lebih mahal, yakni berkisar antara Rp 8.500 – Rp 10.000 per kg tergantung kualitasnya.

 

Salah seorang warga Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, Idah, berharap pemerintah bisa mengendalikan kenaikan harga bahan-bahan kebutuhan pokok itu. Pasalnya, kondisi tersebut telah menambah beban masyarakat.

 

"Sekarang saja harga sudah pada naik semua, apalagi nanti kalau sudah masuk bulan puasa," keluh Idah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement