Rabu 04 Jun 2014 14:11 WIB

Yogyakarta Gelar Festival Jajanan Pasar

Rupa-rupa jajanan pasar (ilustrasi).
Foto: Dok Republika
Rupa-rupa jajanan pasar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar Festival Jajanan Pasar Khas Yogyakarta bertempat di Plaza Monumen Serangan Oemoem Satu Maret Yogyakarta yang akan berlangsung dua hari hingga Kamis (5/6).

"Tujuannya adalah mengangkat jajanan pasar khas Yogyakarta agar semakin dikenal, bahkan kami mengundang sejumlah hotel agar jajanan pasar ini bisa digunakan sebagai makanan di hotel, misalnya saat 'coffe break'," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Rabu (4/6).

Festival jajanan pasar tersebut menampilkan lebih dari 40 jenis makanan khas Yogyakarta yang sebagian besar dibuat dengan menggunakan bahan-bahan lokal, di antaranya klepon, kipo, ongol-ongol, dan jongkong.

Penggunaan bahan makanan lokal di jajanan pasar tersebut, dilakukan untuk mendorong ketahanan pangan karena banyak bahan makanan yang biasa digunakan oleh masyarakat adalah produk impor.

"Misalnya, saja gandum. Indonesia belum bisa memproduksi gandum. Namun demikian, bahan makanan tersebut bisa digantikan dengan menggunakan jenis lain, seperti tepung dari ketela," paparnya.

Festival jajanan pasar tersebut diikuti oleh 15 stan atau saung di antaranya berasal dari masing-masing kecamatan di Kota Yogyakarta yang menampilkan berbagai jajanan khas dari wilayahnya.

"Peserta festival adalah binaan Disperindagkoptan. Kami juga berharap bisa mendukung pariwisata, misalnya, mengajak UMKM-UMKM di wilayah untuk membuka stan di lokasi-lokasi keramaian wisata," tuturnya.

Dalam festival tersebut juga digelar demo memasak yaitu membuat clorot dari pati garut, pembuatan legondo dari tepung casava, dan rol singkong rasa strawberi serta lomba makan jajanan pasar tradisional.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Yogyakarta Titik Sulastri yang membuka festival tersebut mengatakan, kuliner menjadi salah satu senjata ampuh yang dimiliki suatu daerah untuk menarik sebanyak-banyaknya wisatawan.

"Dengan semakin gencarnya informasi mengenai wisata kuliner, maka keanekaragaman makanan menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar kuliner dan wisatawan untuk berkunjung," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement