REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Janji PT PLN Distribusi Lampung untuk mengakhiri pemadaman aliran listri di wilayah Lampung pada 27 Mei lalu, tidak terbukti. Perusahaan monopoli tenaga listrik ini, masih memadamkan lampu pelanggan sampai Rabu (4/6) pagi.
Pedagang Pasar Bawah Bandar Lampung, kerap menjadi imbas pemadaman listrik setiap hari. Kerugian pedagang akibat mati lampu sudah tak terhitung lagi. Kondisi serupa terjadi di pemukiman penduduk kota dan daerah di Lampung. Warga masih menyiapkan lilin dan lampu emergensi karena mati lampu masih terjadi.
Asep, pedagang sepatu Pasar Bawah, mengeluhkan mati lampu sepanjang siang setiap hari. "Kami pedagang kecil tidak punya genset, jadi gelap kios kami pembeli sepi," tutur Asep.
Suminto, pedagang pakaian yang berada di bawah Mal Plaza Bandar Lampung, terpaksa menyediakan bensin mesin genset setiap hari, karena dipakai seharian. "Kalau gelap sepi pembeli, jadi beli genset Rp 1,5 juta," ujarnya.
PT PLN Distribusi Lampung mengumumkan pemadaman listrik terjadi karena kondisi adanya gangguan Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tarahan Unit 4.
Menurut I Ketut, Manajer Humas PLN, kerusakan terjadi pada 31 Mei lalu dan akan pulih pada 10 Juni mendatang.