REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Badan Pusat Statistik Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat biaya hidup masyarakat di wilayah setempat telah mengalami peningkatan hingga 82,45 persen dalam kurun lima tahun terakhir.
"Dalam survei yang digelar pada 2007 tercatat, biaya hidup di Kota Bekasi saat itu berada pada nominal Rp3.162.931, namun kini melonjak hingga Rp5.770.710 per bulan dari setiap keluarga yang beranggotakan rata-rata empat orang," kata Kepala BPS Kota Bekasi Slamet Waluyo di Bekasi, Selasa (3/6).
Menurut dia lonjakan persentase itu telah menempatkan Kota Bekasi di peringkat kelima di antara 82 kota se-Indonesia yang juga mengalami lonjakan biaya hidup. Namun bila ditinjau dari segi besaran nominal biaya hidup, kata dia, angka tersebut telah menempatkan Kota Bekasi pada peringkat ke-11 di antara kota yang disurvei dengan biaya hidup tertinggi.
"Untuk skala Jawa Barat, posisi Kota Bekasi masih berada di bawah Kota Depok," katanya.
Menurut Slamet peningkatan biaya hidup ini setidaknya dipengaruhi tiga hal, mulai dari perkembangan zaman, perubahan struktur ekonomi, hingga pergeseran pola konsumsi. Perkembangan zaman yang tumbuh dengan pesat membuat kebutuhan individu pun turut meningkat.
Menurut dia barang-barang yang semula masuk kelompok kebutuhan tersier pun kini telah bergeser menjadi kebutuhan sekunder bahkan primer. "Misalnya saja 'handphone'. Pada survey sebelumnya barang ini masih dianggap mewah. Namun kini, hampir semua orang bahkan tukang becak sekali pun sudah memilikinya," katanya.
Kepemilikan kendaraan juga merupakan kebutuhan yang telah bergeser dan turut mendongkrak besaran biaya hidup.
Menurut Slamet, kebutuhan nonmakanan di Kota Bekasi saat ini lebih mendominasi dibandingkan kebutuhan untuk makanan.
"Di Kota Bekasi, komposisinya 37,39 persen untuk makanan, dan 62,61 untuk nonmakanan," ucapnya.
Kemudian perihal pergeseran pola konsumsi, turut dipengaruhi oleh posisi Kota Bekasi yang bertetangga dengan ibukota negara DKI Jakarta. "Tanpa disadari, secara perlahan, gaya hidup warga Kota Bekasi turut terpengaruh layaknya warga ibukota," katanya.