REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Empat belas pekerja bangunan diduga masih tertimbun di reruntuhan bangunan rumah toko (ruko) di Perumahan Cendrawasih Samarinda, Kalimantan Timur, yang roboh Selasa (3/6) pagi.
Menurut relawan PMI Samarinda, Andri di lokasi kejadian jalan Achmad Yani Samarinda, pihaknya telah menghimpun data dari sejumlah korban yang selamat, yang menyebutkan ada sekitar empat belas teman mereka yang belum berhasil dievakuasi.
"Laporan dari saksi sementara ini ada 84 orang yang menjadi pekerja di pembangunan ruko tersebut, dan saat ini baru 67 orang yang berhasil di evakuasi selamat, tiga diantaranya diinformasikan sedang tidak berada di lokasi, sehingga masih ada 14 orang yang diduga tertimbun," terang Andri.
Meski demikian Andri menegaskan data 14 korban tersebut masih belum valid, karena masih ada kesimpang siuran dari keterangan para saksi yang menyebutkan ada beberapa korban yang tidak diketahui persis keberadaannya, apakah berada di lokasi kejadian ataukah sedang bepergian.
"Mereka hanya menyebutkan beberapa teman mereka yang belum ada di posko, atau rumah sakit, tapi mereka juga tidak tahu persis bahwa teman mereka yang belum dievakuasi tersebut berada di reruntuhan gedung," jelas Andri.
Sementara dari 67 orang lima dari korban yang berhasil diselamatkan tersebut telah dirujuk ke rumah sakit terdekat karena mengalami luka serius dan membutuhkan perawatan medis.
Sementara korban lainnya yang tidak menderita luka parah, dievakuasi di posko terdekat dari lokasi kejadian di kawasan perumahan Cendra Wasih Permai, Samarinda.
Saat ini proses evakuasi masih berjalan, petugas gabungan dari aparat kepolisian Poltabes Samarinda, Satpol PP Kota Samarinda dan Petugas PMI, dan Balakar kota Samarinda tengah menyisir di sekitar reruntuhan gedung. Sejumlah alat berat seperti eksavator didatangkan oleh petugas untuk mengangakat puing-puing reruntuhan gedung dan menyelamatkan para korban yang masih terjebak di lokasi kejadian.