Senin 02 Jun 2014 21:53 WIB

Mentan: Produksi Susu 2014 Ditarget 1,24 Juta Ton

Produksi Susu Nasional. Peternak memerah susu sapi pada salah satu peternakan kelompok tani di Jakarta, Selasa (25/3).
Foto: Republika/ Wihdan
Produksi Susu Nasional. Peternak memerah susu sapi pada salah satu peternakan kelompok tani di Jakarta, Selasa (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian menargetkan produksi susu secara nasional pada 2014 mencapai 1,245 juta ton dengan produktivitas 10,49 liter per hari.

Menurut Menteri Pertanian Suswono di Jakarta, Senin (2/6), sementara itu populasi ternak perah pada tahun ini ditargetkan 748.494 ekor serta tingkat konsumsi susu di masyarakat sebanyak 13 liter per kapita per tahun setara 13,4 kg per kapita per tahun.

"Target tersebut merupakan motivasi kita untuk mengejar ketinggalan dari negara lain di ASEAN," katanya.

Dia mencontohkan Malaysia tingkat konsumsi susu segar telah mencapai 36,2 kg, Thailand 22,2 kg/kapita/tahun dan Philipina 17,8 kg/kapita/tahun.

Mentan menyatakan, target tersebut tertuang dalam Cetak Biru Persusuan Indonesia 2013-2025 yang dikeluarkan Kementerian Koordinator Perekonomian pada Februari 2014.

Berdasarkan cetak biru tersebut, produksi susu tahun 2015 ditargetkan mencapai 1,53 juta ton, produktivitas 11,48 liter/hari, populasi ternak perah sebanyak 843.564 ekor dengan konsumsi masyarakat mencapai 15 liter/kapita/tahun.

Kemudian pada 2020 produksi susu ditargetkan mencapai 2,75 juta ton, produktivitas 13,11 liter/hari, populasi ternak perah sebanyak 1,3 juta ekor dengan konsumsi masyarakat mencapai 20 liter/kapita/tahun.

Sedangkan pada 2025 produksi susu ditargetkan mencapai 5,32 juta ton, produktivitas 19,67 liter/hari, populasi ternak perah sebanyak 1,7 juta ekor dengan konsumsi masyarakat mencapai 30 liter/kapita/tahun.

"Rencana aksi yang tertuang dalam Cetak Biru Persusuan Indonesia 2013-2025 perlu diwujudkan dalam upaya nyata agar mempercepat terwujudnya cita-cita bangsa mencapai kedaulatan pangan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement