REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat pengerjaan proyek jalan sisi Kalimalang telah rampung 50 persen hingga Mei 2014. "Hingga saat ini, setengah dari proyek itu telah kita selesaikan melalui anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat total Rp15 miliar," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Tri Adhiyanto di Bekasi, Sabtu (31/5).
Jalan sisi Kalimalang membentang sepanjang 3,5 kilometer mulai dari Grand Metropolitan Mal hingga ke Pasar Sumber Artha Jalan KH Noer Alie. Namun hingga saat ini, kata dia, kondisi fisik proyek itu belum seluruhnya sesuai target yang ingin dicapai.
"Badan jalan yang kita bangun baru sampai simpang Galaxy dan masih banyak lebar jalan yang tidak sesuai," katanya.
Dikatakan Tri, lebar jalan di jalur tersebut idealnya mencapai 10 meter, namun saat ini baru terpenuhi rata-rata 5 hingga 6 meter.
"Jalur ini kita proyeksikan akan menampung limpahan mobil dari Ramp Tol Bekasi Barat III saat nanti beroperasi. Sekitar 40 persen kendaraan yang biasa keluar di jalur Ahmad Yani akan beralih ke sisi Kalimalang. Sehingga kita proyeksikan lebar idealnya 10 meter," katanya.
Ketidaksempurnaan jalur itu juga juga nampak dari adanya sebuah tiang listrik yang berdiri di tengah badan jalan sehingga rawan menimbulkan kecelakaan bagi pengendara.
"Kalau tiang listrik akan kita bicarakan dengan PLN, namun yang terpenting kita harus lebarkan dulu jalannya," katanya.
Dikatakan Tri, satu-satunya kendala dalam merampungkan proyek puluhan miliar itu adalah persoalan pembebasan lahan warga.
"Sebenarnya, lahan itu adalah milik Perum Jasa Tirta (PJT). Tapi ada sejumlah pendatang yang singgah di lahan itu lalu menetap dan mengklaim tanah itu miliknya dengan membuat tempat usaha," katanya.
Tri menilai, penyelesaian proyek itu hanya bisa dilakukan secara bertahap dan membutuhkan sedikitnya tiga tahun alokasi anggaran. "Saya perkirakan, total anggaran yang kita butuhkan bisa sampai Rp15 miliar hingga Rp20 miliar lagi," ujarnya.