Sabtu 31 May 2014 08:43 WIB

Anjuran Shalat Berjamaah di Gorontalo Belum Efektif

Suasana masjid di Gorontalo.
Foto: Antara
Suasana masjid di Gorontalo.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan, shalat berjamaah di masjid kantor di lingkungan pemerintah provinsi belum berjalan maksimal.

Ia mencontohkan, sebelum pihaknyan mewajibkan pelaksanaan shalat zuhur dan ashar berjamaah di masjid kantor setiap hari kerja. Namun, aturan tersebut ternyata masih banyak pegawai yang tidak mengindahkannya.

Padahal menurutnya, shalat kewajiban yang sudah digariskan oleh agama.

"Jangan shalat hanya dilakukan ketika ada masalah, atau ketika ada mutasi jabatan. Setelah dilantik, lupa lagi shalat. Apalagi dalam waktu dekat kami akan gelar mutasi. Shalat harus dilakukan lima waktu dalam kondisi susah atau senang," katanya saat peringatan peringatan Isra Mi'raj 1435 Hijriyah bertempat di Masjid Jabal Muhsinin, Jumat (30/5).

Ia berharap para pegawai pemprov bisa menarik hikmah Isra Mi'raj yang menumbuhkan nilai nilai keihlasan, kebersamaan dan saling menghargai antar sesama.

Nilai-nilai itu, kata dia, penting dan relevan dalam pelaksanaan tugas kedinasan yang harus diamalkan oleh setiap pegawai.

Gubernur juga meminta agar peringatan Isra Mi'raj tidak hanya dilakukan dalam bentuk seremonial belaka, namun diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu Ustad Syaifuddin Mateka yang menyampaikan tentang kisah dan hikmah peristiwa Isra Mi'raj oleh Nabi Muhammad SAW. Menurut Mateka, peristiwa ini merupakan mujizat terbesar kedua yang diberikan Allah SWT pada Nabi-nya setelah mujizat Al-Quran.

"Inti daripada Isra Mi'raj adalah ketika Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah shalat. Kekuatan umat muslim ada dua, membaca Al-Quran dan menunaikan shalat. Jika itu tidak bisa kita tunaikan dengan baik, maka tidak ada bedanya kita dengan umat umat yang lain," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement