Jumat 30 May 2014 16:05 WIB

Sesumbar Nasdem, Jokowi-JK Raih 70 Persen di Sultra

  Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat deklarasi koalisi partai dalam Pilpres 2014 di gedung DPP Partai PDI Perjuangan di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (14/5).  (foto: Raisan Al Farisi)
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat deklarasi koalisi partai dalam Pilpres 2014 di gedung DPP Partai PDI Perjuangan di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (14/5). (foto: Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI - Partai Nasional Demokrat Sulawesi Tenggara (Sultra) memproyeksikan perolehan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) bisa melampaui raihan 70 persen dari total suara sah pemilihan umun 9 Juli 2014. Proyeksi tersebut, kata Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Buton, H Akalim di Kendari, Jumat (30/5), didasari figur Jusuf Kalla yang merupakan simbol representasi masyarakat Sulawesi dan kawasan timur Indonesia.

Selain itu, pasangan Jokowi-JK memenuhi harapan publik luas karena karakter keduanya yang berdisiplin, tegas dan pekerja keras, tuturnya mengenai pilpres 9 Juli 2014 yang kemungkinan diikuti pasangan Jokowi-JK, dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Kami pun sangat optimistis pasangan Jokowi-JK menang karena kedua figur capres dan cawapres besutan koalisi PDIP, Nasdem, PKB dan Hanura itu, rekam jejaknya sudah teruji dalam berbagai hal dan dikenal luas oleh rakyat Indonesia, termasuk Sultra," katanya.

Akalim yang calon anggota DPRD Sultra terpilih mengklaim di Buton dan Baubau, hanya sedikit orang yang tidak menginginkan presiden dan wakil presiden Jokowi-JK. Menurut dia, rakyat saat ini sudah pintar menilai calon pemimpin yang memiliki integritas baik dan tidak.

"Jokowi dan JK sudah teruji kepemimpinannya. Jokowi mantan Wali Kota Solo dua periode dan saat ini masih Gubernur DKI, sedangkan Jusuf Kalla tokoh politik nasional, pengusaha sukses dan mantan Wakil Presiden," katanya.

Dia mengatakan, Nasdem bersama partai pendukung akan mengerahkan seluruh infrastruktur partai mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga ke tingkat desa dan kelurahan untuk memenangkan Jokowi-JK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement