Kamis 29 May 2014 22:12 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Jambi Tertinggi di Sumatera

Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan I tahun 2014 tercatat tertinggi di Sumatera dan kedua tertinggi dibandingkan seluruh provinsi di Indonesia.

Berdasarkan data Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Jambi Triwulan I tahun 2014 yang dikeluarkan Bank Indonesia yang diterima, Kamis (29/5), disebutkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi tumbuh sebesar 8,37 persen pertahun, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya (6,93 persen) serta lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional (5,53 persen) dan Sumatera (5,43 persen).

Meningkatnya angka pertumbuhan ekonomi tersebut tersebut dipicu oleh meningkatnya ekspor sebesar 18,33 persen pertriwulan dan tingginya konsumsi lembaga swasta nirlaba yang mencapai 15,05 persen.

Naiknya angka pertumbuhan yang cukup signifikan tersebut juga disebabkan oleh berbagai program Gubernur Jambi yang menganut azas "pro job" (membuka lapangan pekerjaan), "pro poor" (menurunkan angka kemiskinan), "pro growth" (mendorong pertumbuhan ekonomi) dan "pro environment" (pembangunan berwawasan lingkungan).

Dinamina pembangunan ekonomi Jambi di sektor lain juga menunjukkan angka angka yang cukup menarik, Provinsi Jambi juga mampu mengurangi angka penganguran menjadi 2,50 persen dari 2,86 persen, sehingga jumlah pengangguran mengalami penurunan dari 45 ribu orang pada Februari 2013 menjadi 39 ribu orang pada Februari 2014.

Berbagai program peningkatan kualitas tenaga kerja lokal serta berbagai program magang yang diikuti oleh tenaga kerja usia muda, merupakan salah satu langkah nyata Gubernur Jambi dalam mengurangi angka pengangguran.

Dari berbagai indikator makro tersebut, terlihat bahwa total output Jambi mencapai Rp23,39 triliun atau 1,15 persen perekonomian Indonesia (Rp 2.026,11 triliun) dan masih tetap bertumpu pada sektor primer (45,20 persen) diikuti sektor jasa-jasa (tersier) 37,38 persen dan sektor sekunder 17,42 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement