REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -— Sejumlah petani di Kabupaten Sukabumi masih mengeluhkan sulitnya memperoleh pupuk urea. Padahal, keberadaan pupuk subsidi tersebut sangat dibutuhkan para petani.
"Jika pun ada, hanya dalam beberapa jam sudah habis di kios," ujar Manan (36 tahun), salah seorang petani di Kampung Pasekon, Desa Margaluyu, Kecamatan Sukaraja, Kamis (29/5).
Akibat kondisi ini, katanya, sebagian petani tidak kebagian pupuk tersebut. Menurut Manan, kondisi ini hampir terjadi merata di semua kios di wilayah Sukabumi. Ironisnya, yang banyak membeli pupuk urea merupakan petani yang mempunyai uang cukup banyak.
Manan berharap, agar pasokan pupuk urea ditambah. Hal ini dikarenakan sebagai petani yang kurang mampu dia tidak mampu jenis pupuk lainnya. Ditambahkan Manan, sekarang ini banyak petani menanam sayuran. Jenis sayuran memerlukan banyak pasokan pupuk urea.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi Sudrajat mengatakan, kelangkaan pupuk urea sebenarnya sudah diatasi pemerintah. Misalnya dengan mengambil sebagian kuota pupuak pada November mendatang ke Mei dan Juni sekarang.