REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Warga Tangerang Selatan (Tangsel) mengeluhkan masih banyaknya jalan rusak di wilayah mereka. warga terus menanti upaya pemerintah kota (pemkot) untuk memperbaiki jalan yang kebanyakan berlubang itu.
Di Cireundeu, sepanjang satu kilometer dari depan masjid At-Taubah hingga Pondok Cabe, banyak kerikil di tengah jalan akibat kerusakan yang terjadi. Beberapa pengendara sepeda motor pun sering terjatuh saat melewati jalan itu, terutama saat hujan. Kubangan air membuat lubang sedalam 20-50 cm di tengah jalan tak terlihat.
"Pemerintah tidak pernah ngurusin, makanya saya sama pengurus masjid inisiatif menutup jalan berlubang pakai pasir dan batu seadanya. Kalau tidak begitu, bisa makin banyak yang jatuh,” ujar Usin (52 tahun), warga di Cireundeu, Ciputat Timur, Kamis (29/5).
Kerusakan jalan juga terjadi di Pamulang, dari jalan Dr Setiabudi hingga Siliwangi. Bahkan di depan kantor Wali Kota Tangerang Selatan. Beberapa cekungan selebar satu meter di tengah jalan membuat macet setiap hari.
Kemacetan disebabkan pula oleh pembetulan jalan Puspitek Raya yang menghubungkan Pamulang dengan Cisauk. Proyek yang dimulai pada akhir 2013 itu masih belum selesai. Ruas jalan kanan telah disemen, sedangkan ruas kiri masih berjejal.
"Sering banget ada mobil hampir jatuh miring karena ban kanannya di atas dan kirinya di bawah," kata Suhana (41), pemilik kios pulsa di pinggir jalan Raya Puspitek, Setu.
Sebagian besar jalan di wilayah Tangsel memang masih dalam kondisi memprihatinkan. Sebelumnya, 20 Mei lalu, sempat ada truk terbalik di Jalan Viktor. Beberapa jalan seperti Ciater, Buaran BSD, dan lainnya pun tak jarang membuat kendaraan terperosok.
"Di depan Bintaro Plaza, tetangga saya sampai jatuh dua kali. Jadi takut," kata Ratna, salah satu penduduk asli Pondok Betung.
Masyarakat berharap Pemkot cepat mengambil tindakan dan segera menuntaskan beragam proyek yang belum selesai. Suhana mengatakan semoga jalan di Puspitek Raya bisa cepat selesai agar tidak ada korban jatuh lagi.