REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah sarana dan prasarana Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang di tempatkan di pulau-pulau kecil terluar (PPKT) Indonesia untuk kebutuhan pertahanan dan masyarakat mengalami kerusakan.
"Singkronisasi pertahanan militer dan sosial masyarakat di perbatasan menjadi sangat penting, dan ketersediaan energi menjadi vital untuk singkronisasi tersebut," kata Kasubdit Perbatasan Laut dan Udara Ditwilhan Ditjen Strahan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Kolonel Laut (KH) Haris Djoko di Jakarta, Rabu (28/5).
Hal itu dikatakan dalam dalam Workshop Lesson and Learning 2014 Energi Terbarukan. PLTS menjasi sumber energi yang sudah menjadi satu paket pengamanan perbatasan bagi TNI dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Meski demikian, menurut dia, saat ini sejumlah sarana dan prasarana PLTS di beberapa pulau-pulau kecil terluar mengalami kerusakan, sehingga memerlukan perbaikan atau pembangunan baru.
Beberapa lokasi sarana dan prasarana pertahanan dan keamanan yang memerlukan optimalisasi atau peningkatakan pembankit tenaga surya atau tenaga angin antara lain Posal Pulau Rondo yang terletak di utara Pulau Weh, Aceh, yang berbatasan langsung dengan India dan Thailand. Pulau seluas empat kilometer persegi ini tidak dihuni, tetapi dijaga bergantian oleh petugas mercusuar dan satgas TNI AL/Marinir. Menurut dia, sarana dan prasarana PLTS dalam kondisi rusak sejak panel tersambar petir di 2010.
Lokasi lain yakni Lanal Pulau Rote yang terletak di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Kondisi PLTS di tempat ini pun rusak, perlu perbaikan atau pembangunan pembangkit baru mengingat menjadi Pangkalan TNI AL Lanal Rote. Lokasi berikutnya di Pos Pamtas Pulau Nipa yang terletak di Selat Singapura dan berada di Provinsi Kepulauan Riau.
Posal Pulau Jemur yang terletak di Selat Malaka berbatasan dengan Malaysia dan masuk Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, sebelumnya memiliki PLTS yang selain untuk kebutuhan militer juga berguna untuk penerangan rumah penduduk dan kantor pemerintahan. Pembangkit ini rusak sejak 2012 sehingga dibutuhkan perbaikan atau pembangunan baru. Pulau Fani di gugusan Kepulauan Asia yang terletak di Samudera Pasifik dan berbatasan dengan Palau memerlukan pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana PLTS.
Selanjutnya, ia mengatakan Pulau Tokong Hiu yang merupakan pulau kecil di Kabupaten Tanjung Balai Karimun Provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan Singapura dan Malaysia yang dijaga TNI AL telah memiliki PLTS, namun sejak 2012 mengalami kerusakan karena panel tersambar petir sehingga membutuhkan perbaikan. Dengan kondisi tersebut, ia mengatakan Kemhan sangat menyambut baik program Kementerian ESDM untuk membangun PLTS di 31 PPKT dan 27 titik pos perbatasan.