REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar politik Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra meminta pendukung calon presiden (capres) tidak membawa agama dalam persaingan pilpres.
"Jangan merusak agama demi kepentingan politik. Agama itu sesuatu yang suci," ujar Azyumardi Azra di Jakarta, Rabu, (28/5).
Dia menambahkan perbedaan yang terjadi pada masing-masing pendukung adalah hal yang biasa. Perbedaan diungkapkan melalui berbagai cara terutama di media sosial. Tapi, hal tersebut jangan dijadikan ajang untuk berkelahi, mencaci maki, menyebar fitnah, hingga membawa-bawa agama.
Agama, sambung dia, adalah sesuatu yang suci. Ia mengatakan agama apapun, Islam, Kristen, maupun agama lain mengajarkan kesantunan dan adab.
Kampanye hitam yang terjadi saat ini di media sosial merupakan sesuatu hal yang biasa. Bahkan di negara adidaya seperti Amerika Serikat sekalipun.
Misalnya, Barack Obama yang diisukan Muslim. Lalu ketika Barack Obama mengunjungi gereja, pendeta gereja itu dikaitkan dengan kaum fundamentalis.
"Seharusnya partai politik maupun capres memberi edukasi politik pada pendukungnya agar lebih santun." katanya.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.