REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan memantau terus perkembangan harga pangan jelang Ramadhan yang jatuh pada Juni dan Juli mendatang. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan ingin memastikan agar gejolak harga tidak terlalu berlebihan dan membebani masyarakat.
"Segala sesuatunya kita persiapkan, kita akan terus monitor masalah perkembangan harga barang-barang komoditas yang ada," tuturnya, Rabu (28/5).
Menurutnya, ketersediaan stok pangan dan jaringan distribusi untuk tahun ini relatif lebih baik dibandingkan sebelumnya. Meski begitu, ia mengatakan pemerintah akan melakukan langkah antisipatif seperti menggelar operasi pasar sebelum gejolak harga pangan terjadi. Menurutnya, langkah tersebut diperlukan agar para pedagang tidak memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
Ia juga mengatakan akan terus memantau hal-hal yang berpotensi terjadinya inflasi khususnya pada bulan ramadan dan idul fitri.
"Inflasi kita relatif sampai bulan ini masih sangat terjaga dan terkendali memang ada peluang untuk masalah inflasi khususnya pada ramadan nanti dibulan Juni-Juli dan lebaran, bersamaan juga dengan liburan sekolah yang selalu saja menyebabkan inflasi naik. Selain itu pendaftaran sekolah tahun ajaran baru itu juga selalu terjadi peningkatan inflasi," tuturnya.