Selasa 27 May 2014 13:13 WIB

BPBD Barut Minta Fasilitas Umum Dilengkapi Apar

Pemadam kebakaran/ilustrasi (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Pemadam kebakaran/ilustrasi (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, MUARA TEWEH -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah mengimbau pemilik hotel, penginapan, restoran maupun perkantoran, perbankan, toko, mini market, pasar, rumah untuk menyediakan alat penjinak api ringan (APAR).

"Tiap tempat umum kami telah pasang pamlet atau papan pemberitahuan nomor telepon yang harus dihubungi jika melihat atau terjadi kebakaran di lingkungannya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Barito Utara (Barut), Guntur Pardede di Muara Teweh, Selasa.

Menurut Pardede, dalam menekan sekecil mungkin bencana alam baik yang terjadi karena alam maupun akibat kelalaian manusia apalagi masalah api.

BPBD juga telah memasang pamlet atau pengumuman yang bersifat pemberitahuan, jika masyarakat mengalami musibah kebakaran maka hubungi segera nomor kantor pemadam kebakaran setempat.

"Nomor sentral yang bisa dihubungi kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti pemadam kebakaran (Damkar) adalah (0519) 21440 atau beberapa nomor anggota Pemadam Kebakaran lainnya," kata dia.

Pardede menjelaskan, sesuai dengan imbauan dari Bupati Barito Utara, Nadalsyah, hendaknya masyarakat selalu waspada dan menjaga lingkungannya masing-masing dan segera bertindak sesuai dengan prosedur.

Saat ini pemerintah daerah melalui BPBD sudah mempunyai empat unit mobil pemadam kebakaran dan tahun ini akan ada penambahan satu unit lagi, hal ini diharapkan bisa melayani kebutuhan kabupaten ini saat terjadi musibah kebakaran.

Dia menambahkan perusahaan ataupun lainnya agar bisa menghindari pembukaan lahan dengan mengggunakan api sebagai alat untuk membuka lahan, karena dikhawatirkan akan merambat ke daerah lain, apalagi akhir-akhir ini tingkat kerawanan kebakaran hutan menjelang musim kemarau akan bertambah.

"Pada dasarnya sesuai dengan laporan yang diterima pihaknya bahwa dalam beberapa hari belakangan ini belum ada titik api (hot spot) di Kabupaten Barito Utara, namun begitu masyarakat tetap harus waspada dan jangan membuka ladang dengan cara membakarnya," jelas dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement