Selasa 27 May 2014 07:50 WIB

Dishub: Jalur Satu Arah di Semeru Belum Final

Macet
Foto: Agung Sasongko/ROL
Macet

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kebijakan penerapan jalur satu arah di kawasan Jalan Semeru dan Merapi di Kota Malang, Jawa Timur, masih belum final. Masih ada beberapa solusi alternatif untuk mengurai kemacetan di kawasan itu. 

"Kami masih akan melakukan pembahasan terkait hasil survei dan kajian yang dilakukan tim dari Universitas Brawijaya (UB) dengan Satlantas Polresta Malang. Setelah kami kaji, baru kami paparkan dalam rapat forum lalu lintas," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Wahyu Setianto, Selasa.

Setelah dipaparkan di depan forum lalu lintas, katanya, baru diputuskan apakah penerapan jalur satu arah di Jalan Semeru dan Merapi itu dilanjutkan atau tidak, sebab hasil kajian tim UB ada beberapa alternatif solusi yang bisa diterapkan.

Ia mengatakan saat ini tim dari UB, Dishub, dan Satlantas Polresta Malang masih menggodok hasil kajian dan survei lalu lintas sebagai acuan rencana penerapan jalur satu arah di Jalan Semeru Malang.

Ketua tim kajian UB Sugeng T Budio mengatakan, tim kajian sudah melakukan survei di beberapa titik persimpangan Jalan Semeru dan Jalan Kawi, dan menghitung volume kendaraan yang melintas di kawasan tersebut.

"Tim melakukan survei di lokasi selama sepekan. Ada 15 titik keluar masuk di kawasan itu yang kami survei, termasuk volume kendaraan dan hasil survei saat ini masih kami godok, mungkin pekan depan akan kami paparkan dalam rapat forum lalu lintas," ujarnya.

Ia menjelaskan dari hasil kajian tersebut ada beberapa alternatif rekayasa lalu lintas yang bisa diterapkan, bahkan rencana penerapan jalur satu arah di Jalan Semeru dan Merapi untuk mengatasi kemacetan di Bundaran Adipura dan Simpang Raja Bali itu, belum tentu menjadi solusi terbaik.

Sebab, katanya, bisa saja penerapan jalur satu arahnya bukan di Jalan Semeru, tetapi di akses keluar masuk jalan lain. Alternatif lain yang memungkinkan adalah menghilangkan bundaran di depan Stadion Gajayana (Jalan Tangkuban Perahu).

Menurut dia, dari hasil kajian sementara itu, ada ketidakseimbangan kepadatan kendaraan di Jalan Kawi dengan Jalan Semeru, sehingga berpengaruh terhadap kepadatan kendaraan di Bundaran Adipura dan Simpang Raja Bali.

"Oleh karena itu, Jalan Kawi juga ikut kami survei karena akan berkaitan untuk mengurai kemacetan di Bundaran Adipura dan Simpang Raja Bali. Jangan sampai rekayasa lalu lintas di kawasan Jalan Semeru justru menambah kepadatan arus lalu lintas di kawasan Jalan Kawi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement