REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Memasuki akhir Mei 2014, berbagai daerah di wilayah Cirebon masih terus diguyur hujan. Hal itu menyusul tingginya suhu muka laut di perairan Indonesia, khususnya di perairan Laut Jawa.
''(Ini) tidak pada (kondisi) normalnya,'' ujar Forecaster BMKG Stasiun Jatiwangi Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, kepada Republika, Senin (26/5).
Ahmad menjelaskan, kondisi suhu muka laut di perairan Laut Jawa saat ini masih "hangat-panas", yakni 28 derajat celcius sampai 32 derajat celcius. Padahal normalnya, suhu muka laut pada Mei - Juni semestinya "normal - hangat", yakni 25 derajat celcius sampai 28 derajat celcius.
Menurut Ahmad, suhu muka laut "hangat-panas" yang saat ini terjadi akhirnya membuat penguapan dan pertumbuhan awan-awan konvektif atau awan hujan menjadi bertambah. Akibatnya, hujan saat ini masih mengguyur di wilayah Cirebon, baik itu Kota/Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka maupun Kabupaten Kuningan.
''Kondisi seperti ini diprakirakan terus terjadi pada Mei - Juni,'' tutur Ahmad.
Namun, Ahmad menyatakan, pihaknya akan terus memantau perkembangan kondisi cuaca setiap harinya. Pasalnya, perubahan kondisi cuaca bisa berubah sewaktu-waktu.
Ahmad menambahkan, kondisi sekarang ini sebenarnya merupakan permulaan musim kemarau. Untuk Mei ini, intensitas curah hujan diprakirakan kurang dari 150 mm per bulan. Sedangkan untuk Juni, intensitas hujan diprakirakan kurang dari 100 mm per bulan.
Berdasarkan pantauan Republika, hujan memang kerap mengguyur wilayah Cirebon, terutama Kabupaten Indramayu, hampir setiap hari dalam dua pekan terakhir. Bahkan, hujan yang turun dengan intensitas ringan hingga sedang dan dalam waktu yang singkat itu kadang disertai petir yang menggelegar.