REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menguasai bahasa Arab merupakan kunci bagi para santri untuk menguasai kajian-kajian Alquran, hadis, dan kitab-kitab kuning. Sayangnya, penguasaan bahasa Arab di kalangan santri, terutama di pondok pesantren tradisional, masih terbilang rendah.
Guna membantu para santri menguasai bahasa Arab, Anugerah Mulia Bhakti (AMB) Foundation menggulirkan program Sustainable Development CSR " 1 Juta Kitab untuk 1 Juta Santri".
Pendiri AMB Foundation, Imam Mustapha Kamal, mengungkapkan, program "1Juta Kitab untuk 1 Juta Santri" itu untuk pertama kalinya akan digelar di Surabaya, Jawa Timur pada 27 hingga 29 Mei 2014. "Program pertama ini akan diikuti perwakilan santri dari 10 pesantren di 10 kabupaten/kota di Jawa Timur," ungkap Imam kepada ROL, Senin (26/5).
Rencananya, program pertama itu akan dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Program Sustainable CSR ini, kata dia, dilakukan dalam bentuk workshop atau pelatihan bahasa Arab bagi para santri. Sehingga, para santri yang mendapat pelatihan ini bisa membagi ilmu yang dimilikinya kepada santri- santri lain di pondok pesantrennya.
Pelatihan tersebut, kata Imam, akan dipandu oleh tim fasilitator bahasa Arab tingkat nasional. Selain memberi pelatihan, AMB Foundation juga menyumbangkan kitab pelajaran bahasa Arab yang berkualitas dan telah diakui keunggulannya oleh ulama-ulama internasional.
"Program CSR ini akan kami lakukan di seluruh Indonesia," tutur penerima CSR Excellence & Leadership Award 2013" untuk kategori "CSR Leadership Award" dari World CSR Day itu. Untuk menjangkau pesantren tradisional di seluruh Tanah Air, AMB Foundation menggandeng Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).
Program Sustainable CSR "1 Juta Kitab untuk 1 Juta Santri" itu telah mendapat perhatian dari Perusahaan Gas Negara (PGN). Menurut Imam, PGN ikut menyalurkan dana CSR-nya melalui program yang mendapat pengakuan dari lembaga CSR Internasional, World CSR Day yang dipimpin Dr RL Bhatia.
Sekjen AMB Foundation Ustaz Achmad Sudradjat optimistis program tersebut juga akan mendapat dukungan dari perusahaan-perusahaan nasional dan internasional. Menurut Dia, program yang digulirkan AMB Foundation itu telah mendapat respons positif saat dipresentasikan dalam ajang CSR Summit 2013 di Dubai, Uni Emirat Arab.
Sebab, kata dia, program itu sangat penting dan bermanfaat bagi peningkatan kualitas santri yang menimba ilmu di pondok pesantren tradisional. Di Indonesia sedikitnya terdapat 25.785 pesantren, sebagian besar adalah pesantren tradisional.
"Para santri yang belajar di ponpes tradisional ini umumnya berasal dari masyarakat kurang mampu. Melalui program 'SatuJuta Kitab untuk Satu Juta Santri' ini diharapkan para santri dari kalangan kurang mampu itu bisa memiliki kehidupan yang lebih baik di masa depan," papar Ustaz Achmad Sudradjat.
Selain program "1 Juta Kitab untuk 1 Juta Santri", kata Ustaz Achmad Sudradjat, AMB Foundation juga akan meluncurkan program Quantum Arabic, program percepatan dan metode smart dalam menguasai bahasa arab bagi non-Arab.
"Untuk itu AMB sudah menggalang kerja sama dengan berbagai pihak, baik nasional maupun internasional. Para pengajarnya akan berasal dari berbagai negara," paparnya. Saat ini, kata Ustaz Achmad Sudradjat, AMB terus mematangkan konsep dan modul-modul pelatihannya.
Pihaknya berharap dengan metode ini para pembelajar bahasa Arab akan menikmati hasil secara smart. Ustaz Achmad Sudradjat Optimistis program ini mampu menjadi magnet bagi umat Islam Indonesia dalam mempelajari bahasa Arab.
Menurut dia, beberapa negara sudah menyatakan kesiaapannya untuk bergandengan tangan dengan AMB, di antaranya Sudan, Maroko, Yaman dan ISESCO (lembaga pendidikan dan budaya milik negara-negara OKI). "Program ini juga disebut sebagai '' ta'alum lugoh al arabiyah baina ahliha."