Senin 26 May 2014 19:22 WIB

Jika Jokowi, JK, dan Hatta Hadir di Tengah-Tengah Perempuan Muslimat NU

Rep: Indah Wulandari/ Red: Indira Rezkisari
Muslimat NU
Muslimat NU

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga calon pemimpin RI, Joko Widodo, Jusuf Kalla, dan Hatta Rajasa dijadwalkan menghadiri Rapat Kerja Nasional Muslimat NU.

"Untuk kepemimpinan nasional penekanan kita pada pemimpin, yang bisa formal mau pun informal, bukan pada capres. Tidak agenda khusus soal capres-cawapres," terang Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Senin (26/5).

Rakernas yang bakal diadakan di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta pada 27 Mei-1 Juni mendatang ini juga mengundang sejumlah menteri. Khofifah kemudian menegaskan lagi bahwa kehadiran ketiga tokoh yang tengah disorot tersebut hanya dijadwalkan mengisi acara yang dihadiri 1.500 peserta dari seluruh Indonesia ini.

Kapasitasnya, imbuh Khofifah, bukan sebagai capres atau cawapres. Lantaran undangannya telah disampaikan sejak Maret lalu, sebelum ada penetapan capres-cawapres oleh partai pengusung.

Menurut Khofifah, Muslimat mengundang Jokowi dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI. Ini sudah menjadi kebiasaan Muslimat untuk mengundang gubernur di daerah yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan yang berskala nasional.

"Setiap acara nasional seperti kongres dan rakernas, Muslimat selalu mengundang kepala daerah yang ditempati acara sebagai host," katanya.

Sedangkan masuknya JK daftar pengisi acara, kata Khofifah, ia diundang dalam kapasitas sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang akan menyampaikan materi dalam sesi yang sama dengan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin.

Ia menambahkan, undangan untuk Hatta disampaikan ketika yang bersangkutan masih menjabat sebagai Menko Perekonomian. "Meski sekarang beliau sudah mengundurkan diri, panitia pengarah memutuskan tidak melakukan perubahan karena kerja sama Muslimat dengan Kemenko Perekonomian ditandatangani ketika menterinya Pak Hatta," kata Khofifah.

Menteri pemberdayaan perempuan dan kepala BKKBN era Gus Dur ini menerangkan, selain membahas agenda kerja organisasi, rakernas juga akan membahas persoalan aktual. Antara lain, terkait kekerasan seksual terhadap anak-anak, ketahanan keluarga, dan kepemimpinan nasional.

Rakernas dijadwalkan dibuka oleh Wapres Boediono, Rabu (28/5). Rencananya akan hadir pula Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement