Senin 26 May 2014 01:32 WIB

Dino Sambut Positif Indonesia Alami Dekade Emas

Dino Patti Djalal
Foto: Republika- Prayogi
Dino Patti Djalal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal menyambut positif tanggapan dunia internasional atas kemajuan ekonomi Indonesia yang dinilai telah mengalami dekade emas.

"Saya mengapresiasi pernyataan Ketua WEF (Wolrd Economic Forum) yang menyebut Indonesia saat ini telah mengalami dekade emas," kata Dino Patti Djalal melalui surat elektroniknya, Minggu.

Dino Patti ketika menjadi pembicara pada Munas VII Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara, Minggu, mengatakan berdasarkan daftar peringkat kekuatan ekonomi dunia yang dikeluarkan Bank Dunia tahun ini, Indonesia berada di peringkat ke-10 di dunia, setelah AS, Tiongkok, India, Jepang, Jerman, Rusia, Brazil, Prancis, dan Inggris.

Dari data bank Dunia, kata dia, Gross Domestic Product (GDP) Indonesia naik empat kali lipat dalam 10 tahun terakhir dengan share 2,3 persen dari total GDP dunia.

"Saya mengapresiasi penghargaan dunia yang menempatkan Indonesia berada dalam 10 besar kekuatan ekonomi dunia," katanya.

Dino juga menjelaskan, ketika mengikuti kunjungan kenegaraan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono ke Filipina pekan ini mengatakan Ketua World Economic Forum (WEF), Klaus Schwaab, menyebutkan, dalam 10 tahun terakhir Indonesia telah mengalami dekade emas.

Selain mengapresiasi keberhasilan Indonesia di bidang ekonomi, Dino Patti juga mengajak masyarakat untuk mensyukuri perkembangan demokrasi Indonesia yang semakin baik.

"Krisis politik di Thailand mengingatkan bangsa Indonesia agar tidak meremehkan perkembangan demokrasi yang semakin baik," katanya.

Menurut Dino, momentum positif ini harus terus dijaga dengan mengubah paradigma bangsa Indonesia agar tidak ketinggalan zaman.

Membangun bangsa Indonesia, kata dia, tidak cukup hanya dengan ideologi kesatuan dan persatuan, tapi harus mengembangkan ideologi unggul yakni bermental juara yang mampu membangun inovasi, meritokrasi, dan idealisme.

Pasca penyelenggaraan konvensi calon presiden Partai Demokrat, Dino mengatakan belum terpikirkan untuk terjun ke dunia politik praktis tapi ingin memberikan kontribusi gagasan bagaimana membangun nasionalisme unggul.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement