REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Petugas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dituntut memperhatikan faktor keselamatan selain faktor kesehatan, keamanan dan lingkungan (health, safety, security and environment atau HSSE) untuk menekan potensi terjadinya musibah atau kecelakaan.
Manajer HSSE Area Jawa Bagian Tengah (JBT) PT Pertamina Agus Triyono dihubungi dari Semarang, Minggu menjelaskan penerapan sistem kerja dengan memperhatikan seluruh faktor tersebut dimaksudkan untuk menekan potensi terjadinya kecelakaan dan insiden di SPBU Pertamina.
"Jika operator dan pengawas SPBU dapat menerapkan HSSE dan aspek operasional maka potensi kecelakaan dan insiden di SPBU dapat dikurangi," katanya.
Menurut dia, untuk terus membangun karakter pribadi agar dapat membudayakan HSSE Excellence di lingkungan SPBU, PT Pertamina rutin melakukan pelatihan HSSE tersebut.
Pelatihan mengenai HSEE sebelumnya dilaksanakan pada minggu terakhir bulan Maret 2014 di Yogyakarta dengan 40 operator dan pengawas SPBU di wilayah Yogyakarta dan Surakarta.
"Tidak hanya memberikan materi dalam ruangan, tetapi ada juga praktik pemadaman api dengan alat pemadam api ringan (apar) serta pelajaran mengenai kemungkinan terjadi insiden di SPBU," katanya.
Pelatihan tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman, menambah pengetahuan dan pembinaan seluruh aspek yang terkait dengan keselamatan, kesehatan, keamanan dan lingkungan.
Agus Triyono menambahkan para operator dan pengawas SPBU juga mendapatkan sosialisasi mengenai pengetahuan produk Pertamina hingga tahu bagaimana memberikan pelayanan kepada konsumen sesuai standar Pertamina.