REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus menjalankan program Citarum Bestari. Targetnya pada 2018 mendatang Sungai Citarum tersebut airnya bisa kembali jernih.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan optimistis dengan program Citarum Bestari ini. Heryawan yang akrab disapa Aher ini yakin tidak sampai lima tahun sejak digulirkan pada 2013, program ini akan berhasil.
Bahkan, Aher memimpikan sungai yang menjadi sumber air bagi masyarakat Jabar dan DKI Jakarta itu, jadi berita dunia, ketika berhasil dibersihkan.
“Citarum itu masalah gede, kalau kita berhasil bersihkan Citarum akan jadi berita dunia. Bagaimana Citarum jadi sorotan dunia, karena disebut sungai terkotor, kalau berhasil kita bersihkan, jadi berita dunia juga,” kata Aher akhir pekan lalu.
Menurut Aher, Juni 2014 ini pihaknya segera mendeklarasikan program Citarum Bestari. Namun, sejak awal 2014 proses pembersihan hulu sungai sudah diupayakan. Untuk membersihkan Citarum, banyak instansi yang terlibat dan sangat membantu, antara lain Dinas Kehutanan, Peternakan, Perkebunan, Pemukiman dan Perumahan, Pengelola Sumber Daya Air, dan Kementerian Pekerjaan Umum.
“Misalnya, di hulu banyak kandang sapi, itu juga di bawah binaan Dinas Pemukiman dan Perumahan. Sapinya dibantu oleh Dinas Peternakan, kotoran sapi jadi biogas oleh dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Pembangunan salurannya oleh Dinas PSDA,” kata Aher.
Dikatakan Aher, terkait industri yang diketahui masih banyak mencemari aliran sungai, Ia berjanji akan menegakkan hukum. Setelah sosialisasi, penyadaran, pengelolaan limbah, Pemprov Jabar juga akan bekerja sama dengan kepolisian, kejaksaan dan pengadilan.