REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Stasiun Geofisika Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mengatakan bahwa wilayah Sultra termasuk rawan terjadi gempa.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rosa Ameli, di Kendari, Sabtu (24/5), mengatakan, gempa tidak hanya terjadi di daratan, termasuk di perairan laut Sultra. "Gempa yang kami maksud, ada gempa yang dirasakan masyarakat dan ada gempa yang tidak terasa oleh warga," katanya.
Ia menyebutkan bahwa pada tahun 2013 terjadi 10 gempa yang dirasakan warga dan 440 gempa yang tidak terasa oleh warga karena skalanya kecil.
"Data gempa yang terjadi di wilayah Sultra sejak 2007 sampai 2012 frekuensi sebanyak 3.065 kali. Kemudian, gempa yang terasa oleh warga sejak 2008--2013 sebanyak 76 kali," katanya.
Menurut dia, meskipun frekuensi gempa sering terjadi, tidak ada yang berpotensi terjadinya tsunami, apalagi kalau gempa itu sumbernya di daratan.
Selama ini katanya, pihaknya aktif memberikan informasi kepada masyarakat dan lembaga atau instansi terkait jika terjadi gempa melalui jaringan komunikasi berantai.