Sabtu 24 May 2014 17:12 WIB

Pemprov DKI Target Bangun Taman di Tiap RW

Rep: C63/ Red: Yudha Manggala P Putra
Menyambangi taman kota yang minim polusi bisa menjadi cara menjaga kesehatan paru.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Menyambangi taman kota yang minim polusi bisa menjadi cara menjaga kesehatan paru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pertamanan dan Pemakaman menargetkan pembangunan taman interaksi di setiap wilayah Rukun Warga (RW) di Jakarta. Nantinya, setiap taman tersebut berada di tengah pemukiman padat.

 

Rencana Pemprov ini ikut disuarakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ketika membuka pameran Flora dan Fauna DKI Jakarta 2014, di Lapangan Banteng, Jumat (23/5). Ahok mengatakan taman –taman tersebut nantinya berfungsi sebagai ruang interaksi warga untuk meminimalisasi tindak kejahatan di wilayah tertentu.

“Itu menjadi PR (Pekerjaan Rumah) Dinas Pertamanan, sebelumnya Dinas Olahraga juga akan bangun lapangan di setiap RW biar anak mudanya ada kegiatanlah,” ujar Ahok.

Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Nandar Sunandar mengatakan saat ini upaya Dinas Pertamanan dalam membangun taman adalah dengan menawarkan kepada warga di setiap wilayah membebaskan lahannya untuk dijadikan taman. Lahan tersebut akan diganti oleh Pemprov DKI Jakarta sesuai dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).

“Siapa warga yang ingin lahannya dijadikan taman, tinggal ajukan ke Gubernur tembusan Dinas Pertamanan, nanti kita cek baru kita proses pembebasannya sesuai dengan NJOP,” ujar Nandar.

Jika konsep taman di setiap RW terealisasi, Nandar mengatakan Jakarta akan menjadi kota yang modern dan tertata rapi sesuai dengan visi Jakarta baru saat ini. Nantinya taman-taman yang akan dibuat mempunyai konsep taman layak anak dan RW ramah anak.

Dinas Pertamanan dan Pemakaman untuk tahun ini menargetkan pembebasan lahan untuk Ruang Terbuka Hijau sebanyak 40 hektar dan tanah pemakaman sebanyak 10 hektar. Untuk anggaran, Dinas Pertamanan telah menganggarkan senilai 1,3 triliun.

Saat ini lanjut Nandar, baru ada 64 lahan yang sedang dalam proses pembebasan oleh dinas pertamanan. “64 sedang proses, nah baru ada lima surat lagi yang masuk (ke dinas pertamanan),” ujar Nandar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement