Kamis 22 May 2014 22:45 WIB

Buruh Korban Perbudakan di Tangerang Dapat Pelatihan Kerja

Perbudakan (Ilustrasi)
Foto: AFP
Perbudakan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan WahanaArtha mengulurkan bantuan kepada para buruh kuali yang  menjadi korban perbudakan di Tangerang.

Pemberian bantuan itu secara resmi dinyatakan dalam acara “Aksi Kepedulian Nasib Buruh Korban Perbudakan” yang digelar Pusat bantuan  Hukum (PBH) dan Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), di Goethe Institut, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/05).

Dalam kesempatan tersebut, Yayasan yang berdiri pada September 2012 silam akan memberikan bantuan berupa pelatihan kerja kepada para buruh kuali yang pernah menjadi korban perbudakan di Tangerang tahun 2013 lalu.

Secara rinci, Andrea Soekamto, Ketua Yayasan WahanaArtha menjelaskan bahwa pihak Yayasan dan PT Wahana Makmur Sejati (WMS), main dealer sepeda motor Honda Jakarta-Tangerang, akan memberikan bantuan berupa pelatihan teknik sepeda motor Honda atau Technical Training Level 1 dan 2.

Pelatihan tersebut rencananya akan diberikan di Training Center Wahana Jatake, Tangerang. Selama pelatihan, Yayasan WahanaArtha akan menanggung  seluruh biaya transport dan konsumsi para peserta yang merupakan para buruh kuali yang menjadi korban perbudakan.

Bukan sekedar pelatihan, para korban tersebut akan dibekali talenta yang sama dengan mekanik resmi Honda. Sebab, Yayasan WahanaArtha dan PT WMS akan memberikan sertifikasi resmi agar mereka memiliki kesempatan magang dan bekerja di bengkel resmi Honda di wilayah Jakarta-Tangerang.

Selain itu, Yayasan WahanaArtha juga akan memberikan tunjangan kepada para korban buruh kuali selama magang di jaringan bengkel resmi Honda Jakarta-Tangerang.

“Dengan pelatihan ini, kami ingin membangun kembali harapan mereka untuk memiliki pekerjaan yang baik dan tempat kerja yang lebih profesional dibanding tempat yang dulu”, jelas Andrea dalam keterangan pers yang diterima ROL.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement