REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kawasan Pasar Baru Jakarta Pusat akan dijadikan sebagai lokasi tujuan wisata belanja dan kuliner karena memiliki riwayat sebagai kawasan bisnis tertua di daerah itu. "Pasar baru akan dijadikan daerah tujuan wisata karena sejumlah bangunan dan toko tua masih terawat hingga kini," kata Lurah Pasar Baru Amin Syarifuddin di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memiliki peta pengembangan kawasan Pasar Baru, di antaranya mengenai perbaikan akses keluar dan masuk, penyediaan areal parkir hingga pembuatan taman kota.
"Saya sudah ikut beberapa kali rapat untuk membahas rencana modernisasi Pasar Baru. Dalam waktu dekat akan dibuat air mancur pada sisi selatan dan penerapan sistem parkir elektronik," ujarnya.
Ia mengatakan, pembuatan air mancur itu diharapkan memberikan efek bersih pada Sungai Ciliwung yang persis mengalir di depan jalan utama Pasar Baru. Sementara untuk sistem parkir elektronik, katanya, akan menghilangkan kesemerawutan di pinggir Jalan Antara dan Jalan Pasar Baru Selatan.
"Jalan Antara menjadi sempit karena mobil-mobil pribadi berjajar setiap harinya. Nanti, jika parkir eletronik sudah diterapkan maka tidak bisa lagi seperti itu karena akan dihitung bayarannya setiap jam," ujarnya.
Menurut dia, persoalan parkir kendaraan bakal menjadi kendala utama dalam rangka pemodernisasian Pasar Baru mengingat tiga gedung parkir yang tersedia berada di bagian dalam kawasan tersebut. "Sanksi 'cabut pentil' pada kendaraan yang parkir sembarang sempat diterapkan tetapi tetap saja tidak membuat jera karena warga enggan menuju gedung parkir. Ini menjadi tantangan tersendiri pada masa mendatang," ujarnya.
Pasar Baru adalah kawasan perdagangan yang berpusat di Jalan Pasar Baru, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, yang sudah ada sejak 1820. Sejumlah toko-toko tua masih berdiri di sana seperti Apotek Kimia Farma, Toko Sin Lee Sheng, dan Toko Jam Tjung-Tjung.
Ikuti Whatsapp Channel Republika