Rabu 21 May 2014 17:10 WIB

Jasa Raharja Bantu Ratusan Pelaku Usaha di Sumatra Utara

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Hafil
Jasa Raharja (Ilustrasi)
Jasa Raharja (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- PT Jasa Raharja Cabang Sumatera Utara (Sumut) membantu ratusan pelaku usaha untuk berkembang. Mereka diberikan pinjaman dengan bunga ringan dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Dari data Jasa Raharja Cabang Sumut menyebutkan, sejak 2009 hingga April 2014 ada sebanyak 281 pelaku usaha dan satu koperasi yang dibantu Jasa Raharja.  '' Total dana yang disalurkan hingga Rp 5,2 miliar,'' ujar Kepala Jasa Raharja Cabang Sumut, Markus Horo kepada wartawan, Rabu (21/5) di Kantornya Jalan Gatot Subroto Medan.. 

Jasa Raharja Sumut membawahi enan perwakilan. Ke enamnya yakni perwakilan  Medan, Padang Sidempuan, Pematang Siantar, Kisaran, Kabanjahe, dan Tebing Tinggi. 

Menurut Markus, pemberian pinjaman kepada mitra ini dapat membantu pengembangan usaha warga. Harapanya, usaha masyarakat dalam berbagai bidang dapat lebih maju dibandingkan sebelumnya.

Salah satu warga yang mendapatkan pinjaman yakni M Kamal Rangkuti (59 tahun) warga Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat, Kabupaten Pematang Siantar. Pelaku usaha di bidang pembuatan gorden ini sudah mendapatkan bantuan sebanyak tiga kali dari Jasa Raharja.

Awalnya kata Kamal, ia mendapatkan pinjaman sebesar Rp 10 juta untuk jangka waktu tiga tahun. Pinjaman kedua sebesar Rp 15 juta dan terakhir Rp 20 juta.

Diterangkan Kamal, ia mengetahui adanya pinjaman dari Jasa Raharja berdasarkan informasi temanya.. Di mana, bunga yang dibebankan cukup ringan hanya enam persen per tahun.

''Pinjaman untuk membeli bahan kain gorden,'' ujar Kamal. Kain gorden didatangkan langsung dari Pulau Jawa.

Selepas dibantu Jasa Raharja, kata Kamal, usahanya makin berkembang. Saat ini keuntungan per bulan bisa mencapai Rp 7 hingga Rp 8 juta per bulan.

Kepala Perwakilan Jasa Raharja Pematang Siantar Walmin Damanik mengatakan, selain memberi pinjaman pelaku usaha juga mendapatkan pembinaan. '' Pelaku usaha seperti pak Kamal misalnya sudah ikut empat kali pembinaan,'' cetus dia.

Para pelaku usaha ini juga diajak ikut pameran. Upaya ini dilakukan agar produknya bisa dikenal masyarakat luas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement