Rabu 21 May 2014 16:15 WIB

Dhani: Kedudukan Said Aqil Lebih Tinggi daripada Cak Imin

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Erik Purnama Putra
 Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj (kiri), menyaksikan Ketua Seni dan Kebudayaan NU, Ahmad Dhani (kanan), mencium bendera NU usai memberikan pin ketua Seni dan Kebudayaan dalam tasyakuran Harlah PBNU ke 91 di Jakarta, Jumat (16/5).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj (kiri), menyaksikan Ketua Seni dan Kebudayaan NU, Ahmad Dhani (kanan), mencium bendera NU usai memberikan pin ketua Seni dan Kebudayaan dalam tasyakuran Harlah PBNU ke 91 di Jakarta, Jumat (16/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi Ahmad Dhani mengikuti pilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj untuk memberikan dukungan pada pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Meski sebelumnya Dhani menjadi salah satu juru kampanye Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Saat memberikan sambutan dalam deklarasi Gerakan Muda (Gema) Indonesia mendukung Prabowo-Hatta, Dhani mengklaim dirinya bisa menjadi perwakilan NU. Pasalnya, ia mengatakan merupakan anggota resmi NU sebagai salah satu ketua Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU. Tanpa perlu diminta Aqil, ia sudah langsung mengikuti. "Memang tidak diperlukan perintah langsung dari Pak Said Aqil Siradj, tapi sudah ngerti sendiri," katanya, di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Rabu (21/5).

Mengenai hubungannya dengan PKB dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Dhani mengatakan tetap berjalan dengan baik. Ia menegaskan posisinya sebagai anggota NU. "Kebetulan saya memang resmi adalah anggota Nahdlatul Ulama dan saya tidak resmi menjadi fungsionaris PKB. Jadi otomatis kedudukan Pak Said Aqil itu lebih tinggi daripada Cak Imin," kata dia.

Selain Said Aqil, tokoh NU seperti Mahfud MD pun memberikan dukungan untuk pasangan Prabowo-Hatta. Bahkan Mahfud, yang sempat menjadi capres PKB, menjadi ketua tim pemenangan nasional pasangan Prabowo-Hatta. Menurut Dhani, hal itu bukan masalah.

"Maksudnya memang kita sepakat NU untuk, apa yah, berada dalam dua poros. jadi yang diporos ini (Prabowo-Hatta) saya, mungkin dengan Pak Aqil dan Pak Mahfud. Di poros sana (Jokowi-JK) ada Cak Imin dan kawan-kawan," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement