REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ekspor ikan kaleng dari Provinsi Bali selama triwulan I/2014 mencapai 5,18 juta dolar AS atau meningkat meningkat 10,10 persen dibandingkan triwulan I/2013 yang hanya 4,71 juta dolar AS.
"Dari segi volume juga meningkat 31,05 persen dari 1.538,6 ton pada triwulan I-2013 menjadi 2.016,3 ton pada triwulan I-2014," kata Kepala Biro Humas Pemprov Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Rabu (21/5).
Menurut dia, pengiriman makanan siap saji dari bahan ikan itu mampu memberikan kontribusi sebesar 3,90 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 132,96 juta dolar AS.
Amerika Serikat menyerap 40,53 persen dari total ekspor daging dan ikan olahan asal Bali dan sisanya 59,47 persen diserap oleh berbagai negara di belahan dunia, termasuk Jepang.
Ketut Teneng menjelaskan bahwa ekspor ikan siap hidang itu merupakan salah satu dari enam jenis mata dagangan hasil industri pengolahan yang mampu menembus pasaran luar negeri, terutama Amerika Serikat dan Jepang.
Ikan dalam kaleng merupakan salah satu dari enam jenis hasil industri kecil, di samping komponen rumah jadi, plastik, sepatu, tas, tekstil, dan produk tekstil.
Mata dagangan hasil tangkapan ikan di wilayah perairan Pengambengan, Kabupaten Jembrana, sebagai penghasil ikan dalam kaleng di Bali selama triwulan IV/2013 tumbuh sebesar 152,53 persen (yoy) dengan hasil tangkapan mencapai 2,45 juta ton.
Jumlah itu merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Kondisi itu menyebabkan pertumbuhan subsektor perikanan menunjukkan peningkatan pada akhir 2013. Peningkatan hasil tangkapan nelayan memberikan andil terhadap sektor perikanan meningkatkan perekonomian masyarakat Bali