Selasa 20 May 2014 15:12 WIB

Atasi Kemacetan, PKL di Bogor Bakal Digusur

Rep: C74/ Red: M Akbar
 Pedagang membongkar lapaknya sendiri saat penertiban PKL di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Ahad (11/8). (Republika/ Yasin Habibi)
Pedagang membongkar lapaknya sendiri saat penertiban PKL di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Ahad (11/8). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Para pedagang kaki lima (PKL) di wilayah Bogor bersiaplah untuk angkat kaki. Pemerintah kota hujan ini telah menyiapkan strategi untuk menggusur para PKL yang sering menjadi penyebab kemacetan.

''Kita sudah sepakat dengan para RT dan Pedagang,'' kata Sektaris Daerah kota Bogor, Syarif Ade Hidayat, saat meninjau Jalan Otista, Selasa (20/5).

Syarif mengatakan pemerintah kota akan menyediakan mobil pemadam kebakaran dan sirene di Pasar Bogor. Para pedagang sayur yang berjualan pada pagi hari tetap dipersilahkan untuk berdagang.

''Pada pukul 06.00 WIB sirene akan dibunyikan jika ada pedagang yang belum membereskan barang dagangnya akan disiram dengan air. Pedagang dilarang berjualan dari jam 06.00-21.00 WIB,'' jelasnya.

Sejauh ini tercatat titik kemacetan yang ada di wilayah Bogor terdapat di Jalan Otista, di depan Mal BTM, Jalan Merdeka, di depan pintu stasiun lama, Pangarango Plaza, Eka Lokasari, dan Raden Kanan.

Dari hasil rapat koordinasi pemerintah kota, rencananya pintu stasiun akan dipindahkan dari depan Jalan Kapten Muslihat ke Jalan Mayor Ongkir. Langkah ini diambil untuk mengurangi kemacetan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement