REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kehutanan mengungkapkan laju deforestasi atau kerusakan hutan di Indonesia semakin menurun dari tahun ke tahun.
Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumberdaya Hutan, Ditjen Planologi Kementerian Kehutanan Yuyu Rahayu di Jakarta, Senin (19/5), mengatakan, dari penelitian soal hutan yang dilakukan per tiga tahun sekali, pada periode 2003 hingga 2006 laju deforestasi sebesar 1,17 juta hektare.
Jumlah ini terus menurun pada periode 2009-2011 menjadi 0,45 juta hektare, sementara pada 2011-2012 sebesar 0,61 juta hektare," katanya dalam dialog dua mingguan Kementerian Kehutanan.
Menurut dia, penurunan deforestasi sebesar 0,45 juta hektare tersebut setara dengan pengurangan emisi carbon sebesar 489 juta.
Dijelaskannya, penurunan deforestasi tersebut berhasil dilakukan dengan berbagai cara, selain penanaman kembali, penyuluhan serta pemberdayaan masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan hutan telah mendorong penyelamatan hutan sebesar 675 ribu hektare setiap tahunnya. "Bila diukur secara ekonomi, nilai hutan yang berhasil kita selamatkan ini kurang lebih triliunan rupiah," katanya.
Laju deforestasi hutan di Indonesia paling tinggi terjadi di Kalimantan Timur sebesar 17 persen disusul Riau (16 persen), Kalimantan Tengah (12 persen), Kalimantan Barat (9 persen) dan Jambi (7 persen).
Sementara itu untuk laju deforestasi 2012-2013, menurut dia, pihaknya telah menyelesaikan peta penutupan hutan dan lahan 2013.
"Penghitungan deforestasi 2012-2013 masih menunggu tanggapan terhadap peta penutupan hutan dan lahan dari instansi terkait," katanya. Intansi yang dimintakan tanggapannya tersebut, lanjutnya, antara lain yakni Kementerian Pertanian, Badan Pertanahan Nasional serta internal Kementerian Kehutanan.