Senin 19 May 2014 23:49 WIB

Kepri dan Meksiko Jajaki Peluang Bisnis

Salah satu sudut kota Batam, Kepulauan Riau.
Foto: DPD RI
Salah satu sudut kota Batam, Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan Pemerintah Meksiko menjajaki peluang bisnis yang akan dikembangkan atau digali dari potensi yang dimiliki Kepulauan Riau dalam berbagai sektor.

Hal itu terungkap dalam pertemuan singkat antara Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Muhammad Sani dengan Duta Besar Meksiko untuk Indonesia, Jose Oramas di Gedung Daerah Tanjungpinang, Kepri, Senin (19/5).

Dalam pertemuan yang difasilitasi oleh Kedutaan Besar Indonesia Untuk Meksiko Hamadi Djafar itu, peluang bisnis di Kepri sangat menjanjikan terutama dalam bidang pariwisata, kelautan dan perikanan, industri dan peluang bisnis atau investasi lainnya. Begitu juga sebaliknya dengan potensi yang dimiliki Meksiko untuk bisa dikembangkan oleh Pemprov Kepri.

"Kepri ini unik, 96 persen wilayahnya laut, hanya empat persen saja daratnya. Makanya, kami sangat berharap dari pertemuan singkat ini akan ada investor dari Meksiko yang bisa mengembangkan sektor kelautan dan perikanan di Kepri selain potensi dibidang pariwisata dan industri," kata Muhammad Sani.

Menurut Gubernur, letak geografis Kepri cukup strategis karena berbatasan dengan beberapa negara dan berada pada jalur perdagangan dunia, ditambah lagi Kepri memiliki Batam, Bintan dan Karimun (BBK) sebagai kawasan Free Trade Zone (FTZ).

Sementara itu dari pihak Meksiko justru memandang ada potensi lain yang ada di Kepri, yakni potensi pengembangan peternakan sapi dan domba. Hal ini melihat begitu banyaknya pulau di Kepri yang salah satunya bisa dikembangkan pusat peternakan domba dan sapi.

"Di Meksiko, kemajuan ternaknya luar biasa, terutama ternak kambing dan sapi. Kepri punya potensi untuk pengembangan ternak sapi dan domba," kata Djoko Waluyo selaku Dirjen Diaspora Indonesia yang datang bersama rombongan.

Meskipun Gubernur Muhammad Sani sudah menjelaskan kepada rombongan mengenai sulitnya air yang ada di pulau untuk pengembangan ternak sapi dan domba, namun pihak Meksiko meyakinkan bahwa air bukan masalah karena kondisi di Meksiko justru lebih tandus dibanding Kepri.

"Jika air dipandang sebagai masalahnya, kami pikir peternak di Meksiko sudah punya teknologinya sendiri untuk mengatasinya. Sampai sekarang peternakan di Meksiko sangat maju dan berkembang," jelas Djoko Waluyo dan diiyakan oleh Duta Besar RI untuk Meksiko Hamadi Djafar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement